Sunday, July 4, 2010

Islamic Teenage Camp











Napak tilas perjalanan ITC yang diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 3-4 juli 2010 di villa baladegana,Gadok, Bogor dimulai dengan persiapan pemberangkatan. Peserta dan panitia diinstruksikan jam 6 pagi sudah berkumpul di dua tempat. Tempat pertama bis parkir di depan ITC roxy mas, tugasnya mengangkut peserta yang berasal dari Duripulo dan sekitarnya,untuk seterusnya bis akan bergerak ke jln. Biak menghampiri satu bis lagi di sana yaitu bis yang ditujukan untuk mengangkut peserta dari daerah Biak, Cideng,gambir,petojo dan sekitarnya. Jadi total bis untuk mengangkut peserta adalah 3 buah. Ternyata kapasitas bis dan jumlah peserta sungguh sangat tidak memenuhi. Peserta membludak dari target awal. Kesepakatan panitia di awal mengenai target peserta adalah 100 orang, namun setelah beberapa hari dibuka pendaftaran dan penyebaran pamflet, animonya adem2 aja,hanya ada beberapa yang berminat tapi semuanya serba tidak pasti (dengan belum kembalinya formulir dan uang pendaftaran),berdasarkan pertimbangan tersebut,akhirnya kesepakatan panitia dalam rapat menetapkan untuk mereduksi target yakni jumlah peserta dan panitia adalah 100 orang,sehingga untuk keperluan transportasi dibutuhkan bus 3/4 sebanyak 3 buah dengan prediksi kapasitas 1 bis 3/4 adalah 30 orang untuk menampung panitia dan peserta.

Namun mendekati batas pendaftaran ternyata peserta membludak, jumlah peserta saja ada sekitar 102 orang(belum total dengan panitia,bahkan ada 15 orang calon peserta yang kami tolak dengan alasan sudah melebihi kuota dan memang mereka mendaftar di luar batas pendaftaran.Membludaknya peserta membuat Panitia bingung juga mesti bahagia atau kecewa, yang pasti sih disyukuri dan diantisipasi segala resikonya,,,kasian juga sih, liat peserta dan panitia yang berdesak2an di bis,mana panas pula dan macetnya perjalanan ke arah puncak yang sudah menjadi langganan di setiap liburan.

Akhirnya setelah heboh persiapan sana sini, bis berangkat sekitar jam 8. Kami team advance berada di mobil Apv mengambil rute sendiri lewat sentul city, sempat menyesal juga tidak PD mengajak bis melewati rute yang sama, karena awalnya memang suami sebagai sang supir masih belum yakin benar dengan rute tsb, jadi khawatir malah nyasar2(bawa bis kan berabe ngga bisa putar balik sembarangan. Alhamdulillah, ternyata rutenya mudah, jam setengah sepuluh kita sudah tiba di lokasi.

Tiba di lokasi lebih awal, panitia mempersiapkan tempat. Kasian ikhwannya yang hanya berempat, yang sangat mudah jika diabsen yaitu: Arthur (spesialis supir dan MC),Zulham (ketua Yayasan Mumtaz Amami dan terancam menjadi pengisi acara),Zeki (spesialis seksi sibuk peralatan,sound system dsb), dan Zainal alias UJ spesialisasi mentor, doa, dan pengisi acara... (hati nurani sempat tergilitik ingin bertanya: DIMANAKAH ENGKAU WAHAI IKHWAN GAMBIRRRRR????..he2,,tapi insyaAllah kami berhushudzon mungkin sedang SIBUK semua),mereka berjibaku dengan peralatan dan tentunya harus siap-siap ditembak mejadi pelaku utama di ACARA, mengingat kondisi keterbatasan tempat yang meleset dari perkiraan sebelumnya. Ternyata Aula yang bisa dipakai hanya satu dari 2 aula yang sebelumnya ditawarkan oleh pengelola tempat. Acara yang awalnya dipisah antara ikhwan dan akhwat terpaksa harus berubah TOTAL, karena hanya satu aula otomatis acara mau tidak mau, suka tidak suka harus digabung semua,dan sebagai konsekuensinya ikhwan yang berempat itulah tertuduh UTAMA untuk menanggung beban semua acara.

Pengalaman mengajarkan khususnya untuk team acara memang harus selalu SIAP berhadapan dengan segala keadaan yang tidak sempurna. Intinya harus proaktif dan tentunya kreatif menyusun ulang acara yang sebelumnya sudah dipersiapkan dengan sempurna tanpa membuat kacau semuanya. Sepuluh jempol untuk team acara akhwat(Debi,Lili,Cindy,Sundary, siapa lagi y? afwan jika belum tersebut semua) yang telah menyiapkan konsep acara dengan begitu sempurna. Dan mereka ini yang paling "SABAR" bagaimana tidak, demi acara yang padat mereka harus rela menunda makan(dapet giliran terakhir terus),atau ketika sedang makan di tengah2 harus di cut karena acara, dan......tidak sempat mandi di hari pertama(eh itu mah tidak hanya team acara saja, hampir semua panitia tidak sempat mandi kecuali yang saya tahu hanya 3 orang)

Setelah tiba di lokasi, peserta yang kelelahan karena macet dan harus berjalan menanjak dari pemberhentian bis menuju villa disambut hangat oleh panitia. Mereka dipersilahkan duduk di aula dan rehat sebentar yang dilanjutkan dengan sholat zuhur bersama di mesjid.Tiba giliran makan siang peserta disambut dengan konsep menu back to nature-nya ala panitia yakni ikan asin,lalap,sambal dan sayur asem. Alhamdulilah sih peserta sepertinya memahami alasan pilihan menu ini, menu standar untuk acara seperti sanlat.

Acara pembukaan dimulai setelah makan siang yakni sekitar pukul 12.30 yang dipimpin oleh MC tembakan Ust. Arthur Singgih dengan gayanya yang sepertinya serius tetapi ternyata asli kocak dan sedikit garing(alhamdulillah sih peserta justru seneng yang garing2 dan renyah2...cemilan kali), dilanjutkan dengan tilawah yang syahdu oleh ust. Zaenal Mutaqien (ust. tembakan juga) dan sambutan dari ketua yayasan Mumtaz Amami; Bpk. Zulham Effendi (kalau yang ini asli ketua yayasan bukan tembakan). Dalam sambutannya, Bpk. Zulham menjelaskan tentang latar belakang dari acara ini dan sedikit memberikan motivasi agar peserta sungguh2 mengikuti acara ini dengan baik dengan alasan banyaknya pengorbanan yang sudah panitia lakukan termasuk uang subsidi yang diberikan kepada mereka sebesar 130 ribu(UUD ujung2nya duit...) yang kita perjuangkan dengan peluh dan darah (lebay.com).

Acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan pembacaan Tatib. Sesi berikutnya adalah materi pertama yang dibawakan oleh Ust.Zaenal dengan tema Ma'rifatulloh,yang bercerita tentang kisah seorang muslim dan seorang pendeta selanjutnya mohon maaf saya tidak sempat menyimak mengingat banyaknya urusan yang harus saya selesaikan di luar. Intinya sih kita harus bangga dengan keislaman yang Allah anugerahkan kepada kita. Peserta sih terlihat serius megikuti cuman sepertinya tipe peserta acara ITC ini pada kalem2 tidak ada yang kritis bertanya apa gitu...

Setelah materi I, acara di break untuk sholat ashar (karena panitia kelupaan untuk menjama sholat) yang dilanjutkan dengan mentoring dipimpin oleh para mentor.Selanjutnya adalah acara bebas, beres-beres dan mandi sore. HUjan mengguyur villa menjelang adzan magrib tiba. Peserta pun harus berhujan2 ria dari barak menuju mesjid untuk mengikuti sholat magrib yang dijama' dengan isya dilanjutkan dengan makan malam bersama soto yang kaya kecambah dan miskin ayamnya. Apalagi panitia terakhir hanya kebagian kecambah dan kuah serta kerupuk saja.....

Sesi berikutnya adalah materi II yang disampaikan oleh Ust.Yoppy Dirgantara yang baru saja tiba dari menado dan jam 11 siang landing di bandara Soeta langsung melesat menuju ITC demi menyampaikan materi Ahamatut Tarbiyah atau Pentingnya Menuntut Ilmu kepada peserta. Peserta ddisuguhi dengan tampilan slide demi slide yang menarik dan materi yang sistematis dari ustadz yang satu ini.Mereka dikejutkan dengan video2 tentang orang2 korban narkoba yang memiliki penyakit2 yang menjijikkan,...tentang ironisnya keadaan pemuda di masa lalu dan masa kini.

Sesi terakhir di hari pertama ditutup dengan renungan pengantar tidur bertema ibu yang dibawakan oleh Ust. Zulham dan Ust.Arthur. Diawali dengan pengantar video renungan tentang ibu yang diiringi nasyid Raihan. Peserta dibuat mengharu biru dan akhirnya menagis tersedu mendengar narasi renungan tentang IBU yang dibawakan sangat syahdu dan sendu oleh kedua narator tesebut. Bahkan ada yag menagis meraung-raung ketika diingatkan tentang dosa terhadap ibu dan bayangan seandainya selepas acara ini mereka pulang dengan keadaan ibu mereka sudah meninggal. Mereka diingatkan agar tidak menyiakan kesempatan yang diberikan dan melakukan yang terbaik untuk ibu mereka dan orang-orang tercinta dengan menjadi orang yang berguna. Tangisan mereka semakin pilu ketika diakhiri dengan putaran lagu ibu-nya mely Guslow...!!Renungan ini diakhiri dengan tugas membuat surat cinta untuk ibunya masing2...Peserta kembali ke barak dengan kedua mata sembam dam ada yang masih berlinangan air mata. 6 jempol abis deh untuk dua ustadz ini, sukses membabat habis butiran air mata dari tangisan peserta termasuk panitia!

Ada berita kecewa untuk panitia, pihak pengelola tempat ingkar dari janjinya, ternyata extra bed yang dijanjikan oleh pengelola tidak ada. So... panitia ikhwan harus rela tidur beralaskan karpet di aula pula...dan ada juga sebagian peserta ikhwan ikut tidur bersama di sana (mengingat terbatasnya tempat tidur di barak ikhwan). Sementara itu Panitia akhwat menggiring karpet ke barak akhwat, kita tidur layaknya ikan pindang yang sedang di pajang berjejer ria. Beruntungalah ada beberapa peserta akhwat yang tidak mau tidur di kasur tingkat bagian atas jadi ada sekitar 4 kasur hibah-an peserta yang bisa dimanfaatkan panitia akhwat.

Di hari kedua, sekitar pukul 3 pagi peserta dibangunkan untuk qiyamul lail bersama di mesjid yang dilanjutkan dengan muhasabah dan almatsurat pagi yang dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah. QL dan muhasabah dipimpin oleh pihak pengelola tempat.Di sini panitia sempat kecewa, karena sekali lagi pihak pengelola tempat meleset dari janjinya. Muhasabahnya hanya seadanya sangat jauh dari tempat pergaulan pemuda yang telah dijanjikan sebelumnya.Tapi sudahlah..panitia agak sedikit lega karena sudah merasa terbayar dengan acara renungan di hari sebelumnya.

Acara setelah sholat shubuh adalah olahraga yang dipimpin oleh panitia ikhwan dan sedikit game untuk akhwat dari pihak pengelola.Setelah sarapan lontong dan bakwan mulailah peserta ber-out bond ria.Mereka dibagi per kelompok untuk pos-pos tertentu. Ada Flying fox, memanah, berkuda dan High roof. Peserta dan panitia secara bergiliran ikut bergabung bersama. Alhamdulillah semuanya menikmati outbond ini.Di jam 9 peserta dan panitia menyelingi sarapan nasi goreng untuk tambahan tenaga. Acara outbond ini berakhir sampai jam 11 an. setelah itu peserta diinstruksikan untuk bersiap mandi dan jelang acara penutupan.

Sebelum acara penutupan panitia dan peserta disalami perpisahan dengan makan siang bermenu ayam, sambal dan lalapan. Sekitar pukul 1 siang peserta berkumpul kembali di aula ada penyampaian kesan dan pesan serta penyerahan awards untuk peserta dan kelompok terbaik.Dari kesan perwakilan peserta mereka menyatakan bahwa acaranya menarik, bagus, dan menyatakan perlu dibuat acara kelanjutannya setelah acara ini. Maka dengan itu panitia menawarkan bahwa insyaAllah akan ada acara kumpul kembali sekitar tanggal 11 atai 18 Juli mendatang (he2...masih PR sih konsepnya belum dibuat tuh panitia).

Akhirnya acara ditutup dengan doa oleh ustadz Zainal, panitia dan peserta bersalaman serta foto bareng peserta dan pantia. Peserta pulang menuju bis masing-masing dan berakhirlah sudah acara ITC gelombang I ini.

Dan Akhirnya panitia merasa LEGA meski masih banyak menyisakan PR dan kekurangan di sana sini yang harus segera dievaluasi. Meski sedikit LELAH tapi LELAH itu terjawab sudah, karena dakwah ternyata menghadirkan KETAGIHAN (addicted) tersendiri bagi para pelakunya. Meski dalam perjalanannya banyak masalah yang menguji setiap ikhlasnya niat dan kuatnya usaha, tetapi insyaAllah banyak menemukan “hiburan’ di sana, sungguh setiap kelelahan, Allah gantikan dengan kenikmatan yang tak dapat terlukiskan dengan kata-kata (jujur deh,,,InsyaAllah panitia ITC ngerasa juga kan?)

Rasa syukur tak henti-hentinya atas anugerah yang Allah limpahkan atas terselenggaranya acara ini dan Allah berkenan melibatkan kami sebagai pelakunya, karena disadari atau tidak bukan dakwah yang membutuhkan kita tapi kita lah yang membutuhkan dakwah ini. Ada tidaknya kita di dalamnya tidak akan menghentikan berputarnya roda dakwah itu sendiri karena Allah akan siapkan pejuang-pejuang dakwah pilihan lainnya.

Rasa bangga saya yang terkira atas saudara-saudaraku kader gambir tercinta yang sungguh luar biasa dengan segala potensinya yang berbeda beda bersatu padu untuk memberikan kontribusinya,berusaha memberikan yang terbaik yang mereka bisa. Berkenalan dengan karakter luar biasa di sana dan banyak belajar tentunya. Salut untuk Mba Yana sebagai ketua pelaksana yang begitu berkomitmen dari awal sampai akhir acara, meski saya tahu beliau begitu sibuk mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil,namun subhanalloh...ketika amanah menyapa, hanya taat,ikhlas,totalitas yang bicara, tidak ada keluh kesah di sana. Begitu pula dengan Mba Najma,subahanalloh beliau sendirian bertanggung jawab penuh atas 90 peserta akhwat LP3I ketika di villa,beliau ketua merangkap semua pengisi acara,olehnya bisa terhandle semua dan beliau sambil tetap memperhatikan temen-temen panitia di yayasan.Begitu juga dengan team ikhwan(Arthur,Zulham, Zenal, Zeki,Yoppy dan Ali) yang sigap,siap sedia mengisi acara meskipun dengan persiapan yang seadanya tetapi insyaAllah hasilnya luar biasa(jadi tuing-tuing kepikiran buat Event Organizer untuk acara pelatihan2 islami, bagus tuh sepertinya). Tak lupa team acara(debi,Lili,Cindy,sundari) yang selalu stand by mempersiapkan acara yang berubah total semuanya. Tak lupa team mentor(Next, Tanti,Dini,Hesti, Nisa) yang sudah setia mendampingi peserta sekaligus panitia selama acara.Meski berhadapan dengan segala keadaan yang tidak sempurna,sungguh tidak ada keluh kesah di sana,hanya TOTALITAS yang mereka berikan...Pa Hastu sebagai ketua DPC Gambir yang senantiasa memberi support di sela-sela kesibukkannya,...Serta temen lain yang tidak bisa ikut ke villa tapi sudah berkontribusi banyak untuk membantu merekrut peserta dan menggalang dana (M EVi, Tiwi, Silmy, Umay, Herlina, Elok,Sania,Ambar, afwan tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya)

Akhirnya rasa terimakasih yang setinggi-setingginya tak lupa kami sampaikan atas nama panitia, terutama saya dari divisi fund rising kepada para donatur(mohon maaf namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu) yang telah ikhlas menginfakkan hartanya sehingga dengan itu acara ini dapat terselenggara dengan baik. Sungguh hanya Allah SWT sebaik-baik Pemberi Balasan. Semoga hartanya semakin BERKAH dan,,,mohon tidak KAPOK untuk tetap berkontribusi pada proyek2 dakwah kami ke depan.


Salam Cinta karena Allah dari kami Panitia ITC angkatan Pertama.

3 comments:

  1. hhhmm... ternyata jago juga ukhti yang satu ini dalam mengemas liputan... kebanggaan tersendiri bagi kami kader & Pengurus Yayasan Tazmi untuk bisa melakukan kerja terbaik buat perubahan yang baik, kita sambut kembali dengan suka cita kerja-kerja nyata berikutnya.. Jazakallah salam hangat & salut dari Tazmi Found kpd semua personel team kreatif ITC

    ReplyDelete
  2. Subhanallah, begitulah ketika semua selalu diawali dengan NIAT yang IKHLAS semoga ALLAH SWT menerim semua amal - amal dan kerja 2 dakwah kita, amiin.....Teruslah Bersemangat

    ReplyDelete
  3. Subhanallah, Begitu indahnya ber- amal Jama'i semoga Allah SWT terus menguatkan hati-hati ini untuk tetap istiqomah di jalan dakwah ini dan terus menghadirkan keikhlasan dalam setiap aktifitas amal jama'i....
    "SMILE FOR ITC1"

    ReplyDelete