Saturday, December 11, 2010


Semoga ini menjadi penyemangat ketika lemah menyapa, dan keindahan dunia menggoda jiwa,,,
karena dakwah itu tidak sesederhana kata, apalagi dalam pelaksanaannya...sungguh Allah akan selalu menguji niat yang menggelora, membersihkannya dari kotoran ria atau hubbud dunia sekecil apapun...Allah,,, kami berharap cemas apa yang telah kami rentas dengan susah payah, semoga bukan kesiaan belaka di sisi-Mu karena sedikitnya ilmu dan tercemarinya niat yang kami punya

Akhwat fillah segala puji hanyalah milik Allah yang telah mempertemukan kita dalam jalan dakwah ini, mengikat hati-hati kita dalam ikatan ukhuwah, dan bersama menguntai langkah-langkah perjuangan demi sebuah cita kejayaan Islam.

Akhwat fillah, marilah kita berhenti sejenak merenungkan kembali perjalanan kita, mengumpulkan kembali energi-energi yang mungkin sempat hilang, mengelorakan kembali semangat yang telah terkubur dan kembali bergerak demi sebuah cita-cita besar kegemilangan dakwah islam.

Mari kita Ingat kembali saat2 pertama indahnya hidayah menyapa
Setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing saat pertama kali berjumpa dengan hidayah. Ada yang biasa-biasa saja. Ada pula yang luar biasa dan penuh dengan kisah yang mengharu-biru. Tapi tetap saja itu semua merupakan sebuah nikmat yang teramat besar dan sebuah pemilihan yang agung yang tidak sembarangan dapat ditujukan pada setiap manusia. Silahkan dikenang….

Terlebih Ketika kali pertama berkenalan dengan barisan ini….barisan mulia, yang kita sebut barisan “dakwah”…

Saudariku ,DA'WAH adalah ANUGERAH. . Da'wah adalah kado terindah dan nikmat terbesar yang wajib kita syukuri.Hanya orang-orang pilihan yang mampu mengembannya Terima kasih Ya Alloh, Kau izinkan kami mengenalnya,…
Mari sejenak kita resapi apa yang kita rasakan sekarang,… masihkah semangat itu membara seperti ketika di awal….

Mari kita perbaharui NIAT kita kembali …bahwa kita berada di barisan ini hanya untuk mencari keridhoannya,,, bukan karena ikut-ikutan teman saja…sekedar mengisi waktu luang atau ingin mendapatkan ikhwan idaman….

Tengok jiwa dan ruhiyah kita ….masih terawatkah? Atau malah keropos, gersang kering kerontang…karena jarang kau sirami dengan amalan yaumian…TILAWAH terkurangi jatahnya…QIYAMUL LAIL per pekannya sudah jarang dengan alasan lelah atau capelah, terlebih yang sudah punya anak atau baru menikah alasannya mohon mengertilah……..MATSURAT sudah tak sempat ..ZIKIR pun hanya sisa –sisa waktu…dan KENCAN PEKANAN (LQ) pun DATANG hanya jika sempat saja bukan suatu PRIORITAS….

Ketika diberi AMANAH..banyak alasan untuk menghindar , kata AFWAN jadi andalan….
Diminta MEMBINA…jangan dulu AH! saya MERASA belum PANTAS….
Lalu…Coba kita lihat teman yang dulu pernah bersama dalam barisan ini…ternyata ada beberapa yang HILANG dari perderan…kemanakah mereka?

Mba Fulanah koq jadi jarang kelihatan ya setelah menikah? Apalagi setelah punya anak…HILANG entah kemana….kesibukkan dunia telah melenakan dan melupakann nikmatnya BERDAKWAH…

Begitu pun dengan VIRUS MERAH JAMBU, pesonanya begitu MENGGODA…nggga PACARAN sih atau pengangan tangan, tapi HATI tak pernah BERDUSTA….hati-hati ukhti walaupun sedikit tapi tetap JINAH HATI….

Atau MAAF bagi akhwat yang sampai sekarang belum mendapat pasangan…banyak yang tidak SABAR dalam PENANTIAN....akhirnya menurunkan standar bahkan ada yang terjerumus kepada HUBUNGAN TANPA STATUS alias PACARAN…

Saudariku…Semoga kita bukan termasuk yang DEMIKIAN…..Semoga kita bukan termasuk orang yang menjadi barisan pertama yang berkontribusi pada kehancuran dakwah ini…ASTAGFIRULLOH….

Atau hanya sekedar menjadi pengamat saja, NGAJI SIH…TAPI hanya sekedar menerima…JIPING ( NGAJI KUPING) alias ngaji doang… tidak BERUSAHA membina dan tidak terasa KONTRIBUSInya….SHOLEH sih…SENDIRI…tapi tidak berusaha untuk MENSHOLEHKAN orang lain….

Saudariku, Jalan dakwah telah mengajari kita bahwa perih dan manisnya perjuangan dapat kita rasakan manakala kita melebur bersama dakwah ini dimanapun.
Meski kita tahu bahwa Jalan da'wah tidak ditaburi bunga-bunga indah dan wewangi kesturi, ia terjal dan berliku, banyak kerikil-kerikil tajam dan duri-duri yang melukai tapak-tapak kaki. Tarikan nafsu , kesibukan duniawi, Rasa malas , jenuh dan lelah menghampiri silih berganti…

” Ah untuk urusan diri sendiri saja sudah begitu lelah, apalagi mengurus dakwah…”

ATAU
“saya sudah direpotkan urusan rumah dan anak-anak, sudah lelah rasanya mengurus yang lain-lainya…”

ATAU
“Dari Senin sampai jumat saya sudah sibuk bekerja, apakah sabtu minggu saya harus relakan juga ..kapan waktu untuk keluarga dan istirahatnya?”
Saudariku…..Da'wah memang tidak MUDAH. Butuh orang-orang pemberani dan bermental baja.

Seberapa TANGGUHkah kita?
Seberapa KUATkah kita?

Ya ALLOH, pemilik segala kekuatan..
Engkau tiupkan ruh HAMASAH dan MILITANSI kepada siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau pula yang mencabut dan mengambilnya kembali dari siapapun yang Engkau kehendaki. Jika hanya ada 1 kebaikan dalam hidup kami yang Engkau terima, maka DEMI kebaikan itu ya Alloh, JANGAN USIR kami dari JALAN DA'WAH ini, apapun yang terjadi. Jangan biarkan kami gugur untuk kemudian Kau ganti dengan generasi lain yang lebih baik lagi. Sungguh Ya Alloh, betapa inginnya kami menjadi generasi itu. Izinkan kami bergabung dan masuk ke dalam barisannya, barisan mulia yang Kau cintai dan merekapun mencintaiMu,

Ya Alloh, kuatkanlah.....kuatkanlah....

Kaulah satu-satunya sumber kekuatan. teguhkan kepalan yang menyimpan cita cita perjuangan menuju mahligai keridhoanMu. tanpaMu, kami bukan siapa-siapa. tanpaMu,
kami tak berarti apa-apa. laa hawla wa laa quwwata illa billlaah....

wahai diri...
tak bosan bosan aku mengingatkanmu, bahwa kita masih dalam perjalanan panjang......
jalan para pejuang dan para pujangga peradaban nan mulia. jalan peperangan panjang para ksatria yang miliki kekuatan ruhiyah dan kemurnian ibadah. jalan tak bertepi hingga menapak taman taman syurga. ..

Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh….

Saling berpeganglah erat dan saling menguatkan ketika mulai terjatuh.
hancurkan thagut-thagut yang merupa dalam hati. memenggal setiap leher leher berhala yang bersemedi di jiwa. menerjang belantara hawa nafsu yang kian meraja dan setan yang terus menggoda...

Selalu kita titipkan doa-doa dalam sujud sujud panjang. juga mimpi mimpi yang kita rangkai di langit-langit malam bersama milyaran bintang. Sejarah masih mencari aktor aktor baru untuk menuntaskan skenario abadi ini....Sebuah PERADABAN ISLAM

Tidakkah kita ingin ikut mengambil bagian? Menjadi batu bata penyusun peradaban mulia yang kita nantikan itu.

Tidak harus dengan LANGKAH BESAR DAN MEMBAHANA, tapi Mari kita mulai dari hal yang paling sederhana yang kita bisa…

ana, anti dan antunna semua, setiap kita punya potensi diri …mari kita optimalkan semaksimal mungkin …berbuatlah dan bergeraklah mulai dari lingkup yang paling kecil, mulai dari diri sendiri, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar kita…

Mari mencoba menengok sekeliling, ketika didapati adik kecil tetangga kita, membaca Qur’an terbata-bata. Adakah hati ini tergerak untuk membenarkannya? Mungkin satu huruf yang kita ajarkan itu kelak jadi saksi yang menyelamatkan kita ketika sedetik sebelumnya kita diputuskan masuk ke neraka.

Saudariku..tidak inginkah anti menyaksikan indahnya hidayah menyapa saudara-saudara kita yang lain...dan Allah berkenan menjadikan kita "perantara" bagi seseorang menjemput hidayah-Nya.... tidak tergiurkah anti akan janji Allah bahwa seseorang yang menjadi perantara seseorang adalah "lebih baik dari bumi dan seisinya"....?

Mari..
Mancoba menengok sekeliling, akan kita didapati banyak sekali yang membutuhkan sentuhan jemari kita. Membutuhkan gerak tangkas kita.

JANGAN SEKEDAR DIAM ATAU BAHKAN MENUTUP MATA…BERBUATLAH SEMAMPU YANG KITA BISA!!!

Selengkapnya...

Wednesday, October 20, 2010

Tak Ada judul...


Ketika harapan berbenturan dengan realita...kenapa seakan-akan MIMPI BESAR itu perlahan lahan surut,menciut...bisikan2, teriakan 2 melemahkan turut hadir mewarnai...bahkan terus mendramatisir...engkau punya Allah,,,janganlah pernah ragu...tapi...tapi,tapi dan tapi...huh...!!!!rasanya berat untuk tetap menahan bara semangat menuju perubahan...ayo...kemon SEMANGAT!!! bagi Allah apa sih yang tidak mungkin...tinggal seberapa besarkah KEPERCAYAANMU padaNya...????? Selengkapnya...

Monday, October 11, 2010

Pengen Curhat Aja...


Heh...!!entah kenapa dari kemarin perasaan sensi melulu, bawaannya sedih, kesel.Apalagi kalau cape abis ngajar, disambut cucian piring yang berantakana dan si kakak yang rewel...ngga diundang juga tuh migrain datang tiba2...Apa syndrom PMS kali ya...!tapi emang sih rutin biasanya sebelum tamu datang pasti ada di satu hari itu BT abis yang ngga jelas asal-usulnya...ceritanya nih bikin entri, semua yang ada di hati ngga pake edit2 segala, siapa tahu bisa plong...meski dari kemarin dah coba QL ,perbanyak tilawah, zikir, dhuha ...hah! apa daya tetep aja rasanya kayak gini...emang lagi keras hati kali dan aku tidak tahu sebabya!!!Allah sih MaHA TAHU APA YANG TERBERSIT DI HATI, mungkin banyak prasangka yang nggak2...biasa bisik2 syeitan...KESEl sama bimbel nih, banyak yang mau daftar tapi kenyataannnya belum pada datang, ada yang udah datang les ...eh ngga bayar2! mau evaluasi manajemen ko jadi pusing!!!mungkin terlalu longgar, terlalu baik ama orang,niatnya berempati itung2 nolong orang eh tapi banyak yang dimanfaatin...kemarin giliran UTS atau ada PR dikejar2...bela2in sabtu minggu luangin waktu, eh giliran ditanya bayaran besoknya langsung ngilang nggak ada kabar...pengen ikhlas sih itung2 sedekah amal tapi BERAT BO!! Karena dari awal tujuan bikin bimbel emang buat ngepulin asap dapur..palagi di saat2 sekarang, jujur ngerasa sulit...setelah renov dan pulang kampung, lebaran dsb, menyisakan utang dari pinjaman2 lunak kemarin...berharap dari bimbel biasanya LUMAYAN..tapi kenyatataannya MENGESALKAN!!udah banyak intropeksi sih kenapa Allah seakan memberikan tabir atas kucuran rezekiNya..bukan mau ngitungin satu2...perasaan infak diutamakan meski ngga besar2 amat palagi kemarin lebaran aBIS2 AN ngasih buat saudara, yang penting buat ngasih dulu deh daripada buat kesenangan diri sendiri,...santunan anak yatim juga rutin..tapi ya Allah aku tidak tahu apa yang KURANG?????tolong beri jawaban agar kami bisa memperbaikinya.... Selengkapnya...

Tuesday, October 5, 2010

Jelang Tiga Tahun Merintis Bimbel


Tak terasa bimbel buah hati yang saya rintis sudah hampir 3 tahun lamanya...suka duka menjalani dan merintis usaha sendiri,ada senang dan susah, tapi sebenarnya bagi saya pripadi lebih banyak menguntungkan dibandingkan dengan harus kerja alias ngantor di luar, dimana harus banyak mengorbankan waktu secara harus berpisah lama dengan anak yang bagi saya amat sangat tidak terbiasa dan keadaan yang sangat merugi, juga saya tidak suka terikat aturan sistem terutama dengan BOS yang belum tentu cocok dengan saya(he2 yang pd dasarnya tidak suka diatur2), pun dengan lingkungannya...

Kerja sendiri, pada dasarnya adalah kita jadi BOS meski karyawannya kita sendiri he2...repot sendiri, tapi bebas bisa berkreatifitas sebebas mungkin tanpa dikejar target dan tanpa ada yang ngatur2 sama yang bernama BOS...Alhamdulillah sampai sekarang bisa mengepulkan asap dapur minimal bisa bebas beli barang yang kita mau tanpa harus segan minta sama suami...dan tentunya penghasilannya bersih gga dipotong transport dan makan siang, plus bisa mandiin,nyuapin ,main,juga nyambil belajar juga sama dia dan pagi2 masih bisa bantu masak, cuci piring dan sebagainya..secara cape juga sih karena kerjaannya jadi tripel, ngajar, pekerjaan rumah tangga, dan mengurus anak,,,kalau lagi ON sih enjoy2 aja, tapi kalau lg ngga enak badan atau moodnya ngilang,plus si kk rewwl gga bisa diajak kerja sama, sudah deh cape, BT, migrain dan sebagainya campur aduk menjadi satu...intinya sih harus sering bersyukur,karena masih dikasih Allah pintu rezeki dan tentunya kesempatan beramal yang tiada batas...meskipun manusiawi sih kadang ada cape, dan bosan,,,

Inget dulu pertama kali buka bimbel, marketingnya hanya dengan menyebar brosur ke sekolah2 terdekat...dan alahamdulillah ada yang nyangkut sekitar 3 orang,jadilah costumer pertama,,,he2,,pada waktu itu bayarannya masih murah banget, anak SD cuma bayar 75 ribu untuk 3x pertemuan dalam seminggu..he2, biasa di awal2 belum PD masang tarif mahal2...kemudian mulailah pada tahu dari mulut ke mulut...pada umumnya anak2 yang deket rumah kebetulan orang tuanya mampu dan keduanya bekerja jadi mereka mau tidak mau menitipkan anaknya mereka ke kita...lucu2 dapet muridnya pada eror2,yang kemampuannya rata2 bisa diitung jari deh...ada yang SMP belum bisa perkalian, kalau disuruh hafalan jelimet banget....anak SD pada rese2 susah nurut ngelawan melulu, pengen dipelintir aja tuh kupingnya kalau bukan anak orang...setelah agak rame, akhirnya saya memutuskan off dari Primagama yang gajinya seuprit itu...mulailah PD buka bimbel sendiri, TERNYATA secara tidak langsung embel2 ex pengajar primagama membawa daya tawar tersendiri...he2 terimakasih PG...karena sejak awal saya masuk PG motivasinya itu, NYURI ILMUNYA...

Satu tahun berjalan...murid2 semakin bertambah, apalagi menjelang UAN, waktu itu pertama kali menangani gerombolan SMP 72. Anaknya pada kompak,termasuk kompak malesnya. Mau tidak mau belajar soal2 tentang UAN termasuk mancari cara cepat, meskipun itu ajaran sesat tapi anak2 sangat menyukainya. Untunglah saat itu di rumah sudah pasang internet yang sangat membantu dalam mencari referensi soal2 UAN..dan angkatan pertama pun berhasil diluluskan...he2..meskipun saya tidak tahu itu murni kemampuan mereka atau ada campur tangan pihak sekolah. Karena sudah menjadi rahasia umum bahwa pihak sekolah banyak menyebar lembar jawaban ketika hari-H tiba...wallohualam, tapi saya selalu menekannkan untuk selalu percaya pada diri sendiri, ikhtiar dan doa dengan sebaik2nya, karena Allah sesuai prasangka hambaNya...saat tahun pertama itu penghasilan dari bimbel hampir 1 jutaan, itu udah seneng banget karena hampir 2x lipat dari penghasilan di PG tanpa harus berjauhan dengan Azra...

Awal tahun kedua sudah ada pelanggan yang setia, yaitu tetangga belakang, mulai sudah berani menaikkan tarif meskipun itu masih amat sangat murah jika dibandingkan dengan bimbel mana pun (secara yang fropesional semacam PG dsb, he2 karena saya mengakui secara fasilitas masih minim ex: bukan ruangan ber-AC dan tanpa modul yang jelas...)mulai sudah bisa membaca pasar...memang untuk di daerah saya yang notaben berekonomi sedang ke bawah uang 150 rb atau 200 rb adalah sangat mahal untuk investasi pendidikan putra-putri mereka. Sistem bayaran per bulan yang meringankan menjadikan si murid bisa setiap saat berhenti les terutama di saat mereka kondisi ekonominya sedang sulit.HE2,,,meskipun sering kepikiran jg kalau ada salah satu murid yang berhenti tiba2...wah2 jangan2 ngga nyaman belajar dengan saya, atau orang tuanya tidak puas karena melihat prestasi belajarnya yang tidak ada perubahan.. biasanya bulan januari ke sana menjelang UAN, pertambahan murid mulai signifikan..pernah sampai menangani 30 orang...seneng juga secara penghasilan bisa mencapai 4-5 juta perbulan, tapi keblinger juga ngajar sendiri dari siang sampai malem..asli CUAPE BANGET!! dan ada rasa bersalah khawatir tidak efektif mengingat jumlah kelas yang terlau maksimal...nah setelah UAN ke sana, sepi lagi...seneng juga sih, secara penghasilan menurun tajam, tapi masin ada yang ngalir dan waktunya nyantai.. Dan alhamdulillah sudah berhasil meluluskan UAN angkatan kedua...pada saat itu ada sekitar 10 orang-an...

Sekarang suadah menginjak usia yang ketiga tahun, ceritanya pengen naikin tarif, tapi khawatir tidak realistis jadinya tidak konsisten alias liha2 plih2 siapa orangnnya,dan memperbaharui niat lagi deh insyaAllah untuk membantu mereka yang semangat belajar tapi tidak bisa menikmati les karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan....alhamdulilah sejak januari 2011 murid yang ada sudah sekitar 21 orang,..sudah mau meluluskan angkatan Uan yang ketiga...dan sudah berani pasang papan pengumuman di depan yang alhamdulillah sangat efektif sebagai sarana pemasaran....

Evalusi pun senantiasa dilakukan...meskipun belum sampai yang revolusioner, alhamdulilah pengalaman selama 2 tahun banyak memberikan pelajaran yang berharga...dari mulai sistem pengajaran, menangani pribadi anak2 yang notabennya selalu unik setiap orangnya,referensi buku dan soal2, maupun cara pemasaran...he2,,,visinya sih berharap menjadi bimbel yang besar semacam Primagama dan bisa punya waralabanya serta saya yang jadi masternya alias big bossnya!! HALAH MIMPI ....;) Tapi memang semuanya harus berawal dari mimpi kan??? ya wess lah mohon doanya saja semoga mimpi saya ini jadi kenyataan...he2...amiin...
Selengkapnya...

Friday, September 24, 2010

Evaluasi...

Alhamdulillah mendapat kesempatan untuk nulis di blog lagi, setelah beberapa lama off. Kemarin -kemarin ceritanya di akhir ramadhan ingin mengoptimalkan kebersamaan dengannya (he2,,padahal sih ngejar target tilawah ngak khatam-khatam).Setelah lebaran, sibuk silaturahim sana sini dan tentunya agenda pulang kampung sebagai agenda utama. Dan libur lebaran selesai, datanglah itu penyakit malas nulis! ya sudahlah, blognya dianggurin aja jadinya...

Hamdallah, akhirnya tilawah qur'an khatam juga di malam takbiran. Target yang lainnya meski ada yang bolong2 sedikit tapi at least tidak parah deh judulnya. Syukur padaMu ya Allah...atas semua karunia dan kasih sayangMu sehingga dengan itu Engkau cukupkan kebutuhan2 kami ,dan Engkau kabulkan harapan2 kami...

Renovasi rumah di Cibinong akhirnya selesai juga, meski kemarin terasa berat mengingat banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu karena bentrok dengan idul Fitri dan tradisi pulang kampung yang tentunya amat sangat memeras kantung2 persediaan. He2..sekarang bingung jadinya, itu rumah mau ditempatin, dikontrakin atau dibiarkan saja anggap seperti villa yang dijenguk minimal 1 kali sebulannya,entahlah..kita lihat bagaimana situasi sajalah..

Agenda pulang kampung alhamdulilah lancar, seneng rasanya bisa berbagi rezeki walaupun sedikit dengan orang2 tercinta dan kerabat terdekat...raut senang wajah mereka sungguh balasan yang tak ada gantinya...(he2,,wallaupun kita di sini abis2an dah tuh...tapi InsyaAllah kami yakin Engkau pasti cukupkan semuanya )..pokoknya intinya harus banyak bersyukur deh...

Nah sekarang saatnya merangkai harapan, memupuk semangat, menyusun target2 baru untuk hari esok yang lebih baik ok! di mana ada kemauan di situ ada jalan...man jadda wa jadda...ada beribu jalan menuju Roma..eh salah menuju tanah suci mekah deh..amin ya Allah...
Selengkapnya...

Wednesday, August 11, 2010

Apa Target Ramadhanku?





















Ah meski agak telat, karena puasanya juga baru mulai di hari kedua...sepertinya tidak ada salahnya untuk tetap membuat target2 di bulan ramadhan. Meski agak2 trauma juga sih, karena di ramadhan2 sebelumnya target yang telah dibuat sering meleset pada reaslitasnya,tapi tetap harus merencanakan, terealisasi atau tidak selain dengan kesungguhan berusaha tentunya terus berdoa karena Allah yang berkehendak semuanya..

Bismillah...ayo come on Lilis, berusahalah untuk BISA mengoptimalkan SEGALANYA!!!
TARGET Ramadhanku 1431 Hijriah
1. Senantiasa menjaga kualitas puasa.
Hayo menjaga pandangan dari yang sia2,kurangi nonton TV maksimal 1 jam saja...
FB an tidak lebih 5 menit saja,,boleh buka internet asalkan untuk baca2 hal yang bermanfaat
Menjaga lisan dari perkataan yang sia2...sabar ya lilis sama si kaka yang terkadang sering menguji KESABARAN!!dan untuk kakak azra, bantu umi ya dengan menjadi anak yang patuh dan penurut agar umi terhindar dari aksi NGOMEL dan MARAH
2.Hatam quran 1x
3. QL min 4x/minggu
4. Dhuha setiap hari
5. Baca buku atau artikel yang bermanfaat setiap hari
6. Sedekah 3x/minggu
7. Sholat sunat rowatib tidak terlewat
8. Almatsurot 5x/minggu
9. Tarawih setiap hari
Hem...apalagi ya? sepertinya sembilan juga sudah banyak, semoga bisa terealisasi...minimal 80%!! Harus dievalausi setiap minggunya...

Ayo Lilis berKOMITMENlah!!

Ya Allah,izinkan hamba dapat menikmati jamuan indahmu di Ramadhan kali ini dengan berkomitmen menjaga kualitas amal2 hamba yang sudah hamba targetkan ini...amiin...Semoga ruh hamasah ini akan terus bergelora dari awal, di tengah hingga di penghujung ramadhan nanti..

O iya...setiap detik,menit,jam dan waktu2 di bulan ramadhan adalah waktu diijabahnya doa...so janganlah malu, sungkan dan ragu..banyak2lah berdoa, semoga Allah SWT berkenan mengabulkan semuanya. Ya Allah, begitu banyak harapan dan keinginan hamba,jika tidak kepadaMu kepada siapa lagi hamba meminta..

Serangkai asa dan harapku beberapa diantaranya...
Dengan ramadhan ini, Semoga Engkau berkenan memperbaiki hal2 yang bersifat negatif dari sifat2 yang melekat pada hamba...

Semoga Engkau berkenan memberikan rezeki yang berlipat agar kami bisa menyelesaikan proyek pembangunan renovasi rumah di cibinong,..
bisa memberi sedikit kepada orang tua dan mertua sebagai tanda kasih menyambut idul fitri,
bisa pulang kampung ke cianjur dengan sekedar oleh2 dan sedikit berbagi rezeki kepada saudara2 di sana yang memang membutuhkan,
bisa silaturahim ke ua di tasik, bisa pergi reunian temen2 kuliah di Bandung...Ya Allah banyak banget ya...tapi bagiMu...hamba yakin tidak ada yang tidak mungkin...Ya Allah...perkenankanlah,doa2 kami...amiin...
Selengkapnya...

Monday, August 9, 2010

Jelang ramadhan...


Alhamdulillah...sudah di penghujung syaban,beberapa jam lagi sang tamu agung hadir...Ramadhan...Getar rindunya semakin menggelora. Hem, meskipun tidak bisa puasa di hari pertama karena alasan fitrah wanita, semoga tidak mengurangi kesyahduan dan kerinduan ramadhan kali ini..dan semoga bisa mengejar ketinggalan, keutamaan2 lain pengganti saum,sholat dan tilawah qur'an yang mutlak tidak bisa dilakukan karena sedang halangan. Berjuta asa terangkai indah, berharap di bulan ini Allah berkenan memberikan segudang berkah dan pahala,..TARGET!!! KOMITMEN!!! TIDAK BOLEH TIDAK BULAN INI HARUS TEREALISASI SEMUA!!! Ayo Lilis, jangan sampai Ramadhan kali ini GAGAL lagi...Mohonlah padaNya agar dimudahkan segalanya... Selengkapnya...

Tuesday, July 27, 2010

Cemburu


Aku Cemburu...

Kepada pribadi yang akrab dengan tilawah dan gemar menghafal qur'an
kepada hamba-Nya yang qiyamul
lailnya tidak pernah terlewatkan
kepada dia yang merindukan disambut di pintu Ar-Royyan karena gemar puasa sunnah
kepada sosok dermawan yang tak segan mengulurkan tangan dan hartanya untuk orang yang membutuhkan...

Ya..aku benar-benar cemburu!!!
kepada mereka:
yang selalu komitmen pada ketaatan
yang selalu bersegera menyambut kebaikan
yang waktunya tidak pernah terlewatkan dengan hal yang menyiakan
yang kehadirannya menyebarkan aroma kesholihan
yang akhlaknya memancarkan pesona surga idaman
yang namanya terkenal di seantero langit karena sering diceritakan dan didoakan oleh para malaikat karena keta'atannya...

Lalu aku berkaca pada diriku, dimanakah posisiku???
Terkadang kesempatan itu datang,..

Adalah kenikmatan yang tiada tara ketika di tengah malam Engkau perkenankan hamba berkhalwat hanya denganMu berdua..syahdu,dan indah terasa....merangkai doa dan asa,menghimba ampunan atas khilaf dan dosa, mencurahkan segala beban dan perasaan yang menggelora...

Adalah kebahagiaan yang tidak terganti ketika setiap senin-kamis berjumpa dengan gema azan magrib menyambut buka puasa setelah seharian bersabar menahan haus dan lapar, menjaga hati dan diri dari sesuatu yang tak berarti...

Adalah suatu ketentraman yang bersemayam di hati yang Engkau hadirkan saat tilawah ayat -ayat panjang dari surat cintaMu kulantunkan...

Tetapi terkadang heran kenapa untuk semua keindahan itu, jarang sekali aku bertahan...Meskipun aku tahu di setiap ketaatan yang kulakukan selalu berbuah KELEZATAN IMAN yang Engkau berikan...

Robbi,,,betapa inginnya aku seperti mereka...tapi apa daya,hanya sedikit yang hamba bisa...begitu berat hamba berjuang melawan MALAS, berpaling dari bisikan-bisikan syetan...menjauh dari godaan dunia yang melenakan..

Ya Allah yang memberi kekuatan...karuniakan kepada kami taufik dan hidayah-Mu,mudahkan hati jiwa dan raga kamu untuk melakukan ketaatan...dan hindarkan diri kami dari kemaksiatan sekecil apapun...
Selengkapnya...

Sunday, July 25, 2010

A journey to Find My Soulmate


Akhir Desember 2005,masih teringat saat itu adalah saat pertama menerima bidata mu dari murobiyyahku tercinta.

Mesjid Al Gifari Bogor, sebuah ruangan kecil di samping mesjid, hijab kain sebagai penghalang dan kawalan sang murobbi dan murobiyyah adalah saksi bersejarah ta'aruf pertama. Satu jam yang menghadirkan berjuta rasa, menjawab sejuta "ragu" yang selama proses begitu mengganggu. Iya karena dirimu seorang yang baru dalam hidupku, seorang ARTHUR SINGGIH!!! wujudnya saja baru kutahu hanya dari selembar pas foto dalam biodatamu(pas taaruf wujudmu yang asli pun aku tak tahu karena terhalang hijab) Sedangkan sifat dan karaktermu ?, mana kutahu? Dengan modal kepercayaan kepada sang murobiyyah dan jawaban atas istikharoh2 ku yang menenangkan serta jawaban -jawabanmu yang meyakinkan,kuputuskan taa'ruf itu kulanjutkan.

Keseriusanmu kau tunjukkan dengan selang seminggu kau datang ta'aruf keluarga di Cianjur meski dengan nyasar-nyasar karena hanya berpedoman alamat pada kertas selembar.Tahukah engkau hanya butuh 1 jam saja aku persentasi biodatamu, kedua orangtuaku begitu mudahnya setuju.

Begitu pun dengan orang tuamu ternyata menunjukkan respon yang positif saat aku dan murobbiyahku berta'aruf ke kedua orang tuamu di Jakarta.

Januari 2006, kuterima khitbahmu. Kita dan kedua orangtua sepakat menunjuk Februari sebagai hari bersejarah itu. Satu bulan itu adalah hari-hari yang melelahkan untuk persiapan. Dengan perbedaan jarak antara Bogor, Cianjur dan Jakarta kita hanya keep contact just on phone saja dengan bahasaku yang datar, serba singkat, padat ,jelas dan sedikit tegas. Hingga baru kutahu saat itu kau menganggap diriku "akhwat judes dan galak". Padahal insyaAllah saat itu hanya berniat "menjaga hati" saja.

Februari 2006,,,semakin hari semakin deg-deg-an...Pertolongan Allah begitu dekatnya, sehingga perbedaan jarak Bogor-Cianjur-Jakarta yang jauh dengan komunikasi by phone yang seadanya tidak menjadi penghalang bagi semua persiapan. Semuanya begitu Allah mudahkan. Hemmmm...Jika dihitung2 pertemuan kita menuju ke sana ternyata hanya 4 kali saja, saat ta'aruf pertama, ta'aruf keluarga di Cianjur, Ta'aruf keluarga di Jakarta dan terakhir bertemu saat khitbah di Cianjur. Asli saat itu benar2 wajahmu masih belum hafal kalau papasan di jalan kayaknya bakal ngga kenal deh...

Minggu, 12 Februari 2006 tepatnya...Tibalah hari bersejarah itu. Entah kenapa cuaca sangat cerah hari itu, hingga pada acara inti kita amat sangat kepanasan, padahal hari-hari sebelumnya selalu dihiasi hujan. Pukul 14.00 acara akad dimualai...it's like a dream that I have been Arthur Singgih wife'S...Tak terlukiskan dan terangakai dengan kata tentang berjuta rasa yang hadir saat itu...Yang jelas syukur dan syukur yang kupanjatkan...karena telah dipertemukan denganmu SEORANG yang masih MISTERIUS bagiku saat itu....dengan segala kemudahan yang Allah berikan dan kesucian proses yang kita jaga dari sejak awal sampai saatnya tiba....

Setelah hari itu, adalah hari-hari pertama kebersamaan kita. "Pacaran" mungkin istilah terkenalnya. Tapi cara kita berbeda dari orang kebanyakan karena kita lalui setelah akad pernikahan diikrarkan.

Do you still remember about "Puncak Storry"?Senin malam, hujan lebat, naik ojeg, naik bis, nyari villa, saat itu bagiku pertama kalinya jalan bareng dengan pria yang baru dikenal, malem-malem pula...Cerita di Villa, biarlah menjadi rahasia kita berdua yang akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupa...

HAri selasanya, dibawa kabur ke Jakarta...Pertama kali menginap di rumah mertua..deg2an,takut, segen,canggung dsb...Singkat cerita seminggu di sana...

Parung Bogor,tempat kita berpetualang pertama...Dengan semangat 45 kau tempuh jarak bogor jakarta setiap hari dengan motor saja , tanpa menghiraukan rasa cape dan pegel yang melanda, belum lagi kalau hujan menyapa alamat motor dan sepatumu kotor semua dan pulang dengan baju berbasah ria...Sabtu-Minggu kita berkunjung ke Jakarta..Hemmm...Hari-hari penuh puisi2 dan sms cinta...BTW, kemana lagi yah pusi-pusinya,seperti hilang di telan masa...

Berbagai memori indah terangkum di sana, parung, kontrakan tercinta. Meski kecil tapi penuh kehangatan,kasih sayang dan cinta. Menjalani aktifitas dengan padat merayap, belajar menjadi istri yang sesungguhnya,,pulang mengajar, memasak, mencuci dan setrika..tak jarang di sela keletihan, dirimu masih sempat membantu meringankan membilas cucian atau menjemur pakaian, begitu terasa indahnya kebersamaan... Meski berhadapan dengan bu Nisroun ibu kontrakan yang amat rese tapi ada juga tetangga yang baik hati, sering menolong, sangat peduli juga dikelilingi anak-anak kecil yang lucu2 dan mungil2 ...Dan satu lagi yang tak pernah terlupa,,,tes pack pertama ku di sana..I can't believe that I wiil be a mother so faster...Tapi terlihat dirimu begitu bahagia mendengarnya...Mulailah syndrome hamil datang...mulai pilih makanan alias males makan...

masih bersambung ceritanya...

Nah...Mumpung ada kesempatan,mari sambung kembali ceritanya ...
Ceritanya sampai di awal kehamilan..rencana hidup kita berubah total..karena perjalanan Bogor-jakarta sangat tidak realistis untukmu..akhirnya, aku mengalah saja,..kita tinggalkan Bogor, pindahan mengungsi ke jakarta dengan tujuan kontrakan Condet tercinta,,,

sebuah kontrakan yang sederhana yang menjadi saksi beribu cerita...perjuangan melamar pekerjaan kembali, dan syndrome hamil yang silih berganti berdatangan,...males makan, muntah dan mual, kepala keleyengan,pengennya tiduran, sampai hati sensitiv-an.. Subhanalloh di sinilah teruji "kesabaran" mu...menghadapi istrimu yang tiba2 sangat drastis berubah, sampai istrinya sendiri bingung dengan perubahan yang terjadi pada dirinya ...mungkin ini yang disebut"nikmatnya" menjadi seorang ibu...perjalanan sembilan bulan yang penuh perjuangan...meski begitu "berat" tapi semuanya terasa lapang karena selalu ada dirimu yang selalu menguatkan, memberi dukungan, curahan perhatian dan semua pengertian...

Dan sampai hari ini, sudah 4 tahun perjalanan...Robbi, terimakasih telah Engkau hadirkan dia untukku...sebuah kejutan terindah yang pernah Engakau berikan...Dia yang selalu setia menemani hari-hariku,dia yang selalu mendukungku,,,dia yang selalu sabar megahdapi segala kehilafan dan sifat kekanak-kanakanku...Dia yang selalu berempati padaku..ya dia yang kutahu,,,selalu berusaha memberikan yang terbaik untukku...






Awal Aku memilihnya bukan karena aku mencintainya tapi karena ketenangan yang "menyelinap" saat bertemu ta'aruf pertama kali dengannya...


Awal Aku memilihnya bukan karena aku mencintainya
tapi karena sebuah ketetapan hati yang Alloh kirimkan padaku lewat istikharah2ku...

Awal aku memilihnya bukan karena aku mencintainya,
tapi karena aku YAKIN bahwa Alloh yang memilihkannya untukku...
sehingga Dia akan tumbuhkan CINTA diantara kami berdua...

Dan kini, tahun demi tahun telah berjalan...
begitu banyak perhatian, kasih sayang dan pengorbanan yang ia berikan
sehingga membuatku selalu merasa sangat yakin dengannya...

kini, aku begitu rindu bila sehari saja tak bertemu, bahkan aku begitu takut membayangkan jika kehilangan dirinya...

Banyak darinya yang ku kagumi,memumupuk cinta semakin bersemi...

Alloh, inikah rasa yang Engkau janjikan kepada dua orang yang engkau tautkan dalam ikatan suci pernikahan, jika iya...beri kami kekuatan untuk selalu menjaganya dan bimbinglah kami agar dengan cinta ini kami dapat manaiki titian tangga-tangga cintaMu yang hakiki..
Selengkapnya...

Sunday, July 18, 2010

Belum Ketemu Judul


Hem,.. pengen banget nulis tentang fenomena kiprah akhwat baik pra maupun pasca nikah, terutama akhwat pasca nikah yang tenggelam alias ngelelep tidak terdeteksi lagi keberadaannya (eitt.. tapi tunggu,ada juga lho akhwat yang belum nikah yang perlahan tenggelam dengan sendirinya),atau ada juga akhwat yang masih LQ tapi jiping alias ngaji kuping doang, tidak membina dan tidak terlihat atau terasa kontribusinya. Jadi pengen tahu penyebabnya. Sementara itu, banyak juga akhwat-akhwat ummahat yang istiqomah, bahkan semakin eksis, jam terbangnya tetap tinggi meski sudah ada suami,banyak buntut alias momongan,dan urusan2 rumah tangga yang tentu saja menambah daftar panjang amanahnya. Jadi pengen tahu RAHASIAnya...Sepertinya harus ada riset agar lebih akurat hasilnya atau seminar dengan mengundang pakar yang ahli untuk mengupas tuntas bahasannya. Biar kita semua bisa mengambil ibrohnya..tul nggak?(www.kalapenasaranmelandapikiran.com) Selengkapnya...

Tuesday, July 13, 2010

Ceritanya Belajar Nulis biografi...





















Nama saya Lilis Wiarsih, terlahir 30 tahun yang lalu pada hari Sabtu siang waktu tepatnya kurang tahu, tanggal 7 Mei 1980. Saya terlahir
dari keluarga yang sederhana di sebuah kota yang bernama Cianjur Jawa Barat.
Hasil pernikahan seorang mama bernama Kartini dengan seorang ayah bernama Jajat Sudrajat. Saya memiliki darah sunda karena kedua orang tua berasal dari daerah sunda yaitu Tasikmalaya (makanya nama dan wajah saya asli sunda sekali). Filosofi nama saya menurut orang tua adalah lilis dalam bahasa sunda berarti geulis jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti cantik.Dengan nama itu kedua orang tua berharap saya menjadi seorang yang “cantik” baik secara fisik maupun hati yakni memiliki kepribadian yang “cantik”.Sedangkan wiarsih adalah nama yang sedang trend (jadul alias jaman dulu) di daerah sunda di jaman itu.

Penampilan fisik saya secara umum adalah sedang dalam artian tidak tinggi dan tidak pendek untuk ukuran wanita (tinggi badan sekitar 156 cm), dengan berat badan 58 kg. Setelah melewati masa-masa melahirkan memang berat badan saya sangat tidak ideal dan sedang berusaha untuk mengidealkan kembali walaupun dengan perjuangan yang agak berat(jadi curhat). Berkulit sawo matang, wajah agak bulat, pipi agak cabi dan hidung tidak terlalu mancung( pesek banget juga ngga), alhamdulillah bergigi rapi meski agak kurang putih tapi dari kecil gigi saya termasuk yang sehat dan kuat terbukti dari tidak pernahnya mengalami gangguan sakit gigi. Ciri khas saya dapat terlihat dari tahi lalat hitam berukuran agak besar yang bertengger di sebelah kiri atas dagu /mulut. Mata saya agak sipit, makanya tidak heran ketika mahasiswa dulu di kosan sering dipanggil liliang tow tow karena agak mirip-mirip Cina sedikit kalau dibuka jilbab. Rambut saya lurus hitam, tebal, kalau dulu waktu SMP karena sering perawatan dengan ramuan tradisional sering dibilang temen-temen mirip rambut Sun Silk. Meskipun julukan itu sungguh tidak mewakili jika diberlakukan untuk saat ini( ngaku aja ya, lurusnya sih tetep,cuma kalau hitam dan tebal sudah tidak lagi). O iya , Alhamdulillah sejak kelas 2 SMP saya sudah berjilbab sampai sekarang. Awal dulu memutuskan untuk berjilbab karena terinspirasi oleh sepupu perempuan saya, teh Ating. Ceritanya beliau itu idola saya banget. Selain pintar, aktif dan sebagainya, sehingga apa pun yang beliau pakai, beliau kerjakan selalu saya tiru.Terimakasih kepada teh Ating melalui perantaranya hidayah Allah datang pada saya. Sampai akhirnya saya merasa nyaman dengan jilbab dan akhirnya memahami sepenuhnya tentang kewajiban berjilbab bagi seorang muslimah.

Mama saya bernama Kartini, pokoknya gampang untuk mengingat karena mirip dengan salah satu pahlawan wanita kita. Pekerjaan mama adalah ibu rumah tangga biasa yang sehari-harinya mencurahkan perhatian untuk kepentingan suami dan anak-anaknya. Mama menikah dengan ayah di usia muda, katanya 13 tahun, saat pertama haid di usia itu. Dan berbeda usia sepuluh tahun dengan ayah saat itu. Mama saya berperawakan tinggi putih, pokoknya reflika saya banget deh (tapi saya ga putih), malah kalau sekarang jalan bareng sering dibilang adik kakak, mungkin karena mama menikah muda jadi perbedaan usia tidak begitu kentara (atau memang muka saya yang keliatan tua, he2,,,). Mama saya seorang yang lembut, meski kadang agak sedikit cerewet kalau sedang lelah (sekarang sih memahami dan merasakan ketika sudah menjadi ibu). Satu kebiasaan yang sering dilakukannya sampai sekarang yang menginspirasi saya adalah sholat malam. Kebiasaan sholat malamnya menular kepada saya sejak kelas 2 SMP. Sejak saat itu, setiap saya akan mengahadapi ulangan pasti saya akan melakukan sholat malam, yang biasanya dilanjutkan dengan belajar hafalan, karena terasa sekali waktu sebelum subuh memang waktu yang kondusif untuk belajar yang akhirnya menjadi penetapan waktu terbaik saya untuk belajar sampai kuliah. Mama mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar, kata mama sih dengan menyesal mama mengisahkan bahwa beliau tidak melanjutkan sekolah bukan karena kurang biaya namun karena kurangnya kemauan, maklum di jaman itu anak yang berpendidikan sampai ke jenjang atas amat sangat bisa dihitung bahkan mungkin tidak ada daerah mama saat itu. Pada zaman itu anak perempuan tidak usah sekolah tinggi, yang penting bisa di dapur, nyambel dan sebagainya. Jadi dengan penyesalan itu menjadikan beliau bertekad untuk menyekolahkan anaknya minimal sampai sarjana.

Ayah saya bernama Jajat Sudrajat, pekerjaan ayah adalah wirausaha membanting tulang menghidupi keluarga. Perawakan ayah bisa dibilang pendek untuk ukuran lelaki kalau sama mama tingginya hampir sama, tapi kalau mama pakai selop tinggi, kalah deh tingginya,mungkin itu salah satu alasan mama tidak pernah mau pakai selop tinggi selain karena pegel (maaf, tidak penting ya?), kulit sawo matang dan berambut lurus. Ayah saya seorang fighter karena dari usia 2 tahun beliau sudah ditinggal kedua orang tuanya. Beliau dan dan keenam saudaranya diurus oleh bibinya (adik dari ibunya) yang sering diperlakukan seperti anak tiri. Untuk keperluan sekolah saja ayah dan keenam saudaranya harus berjuang mencari uang sendiri padahal saat itu kedua orangtuanya meninggalkan mereka dengan keadaan yang berkecukupan. Namun semua harta peninggalan dikuasai oleh bibinya tersebut. Jadilah mereka bertujuh hidup seadanya. Bagaimana melanjutkan sekolah,untuk makan saja pun mereka susah. Seperti cerita sinetron di televisi yang judulnya ibu tiri. Kejam memang terdengarnya. Tapi Alhamdulillah atas karunia Allah SWT, kehidupan ayah dari mulai berumah tangga sampai sekarang berangsur-angsur membaik. Dan kisah hidup ayah inilah yang selalu menginspirasi saya untuk bersungguh sungguh menjalani setiap fase kehidupan. Dan ayah lah yang mendukung saya untuk terus melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi dan mengaharuskan saya untuk bekerja dan berpenghasilan sendiri.

Dalam keluarga, saya adalah dua bersaudara, adik saya laki-laki terpaut umur sepuluh tahun dengan saya. Waktu itu sempet dibilang anak tunggal tapi tidak jadi. Saking inginnya anak laki-laki, waktu itu mama dan ayah sempet akan mengadopsi anak. Tapi alhamdulillah Allah memberikan rezeki dengan lahirnya adik laki-laki yang diberi nama Toto Winarto. Untuk filosofi nama saya kurang tahu yang pasti jawa banget. Karena perbedaan usia yang sangat jauh, dan kebersamaan kami yang jarang (karena sejak SMA sampai kuliah saya ngekos di luar daerah) maka hubungan kami tidak begitu dekat. Tapi Alhamdulilah baik-baik saja, dan adik saya termasuk yang paling penurut terhadap saya dibandingkan kepada orang tua. Adik saya sekarang sudah 20 tahun, beliau memilih tidak kuliah tetapi berwira usaha bersama dengan ayah.

Masa kecil saya bisa dibilang menyenangkan meski agak-agak sedikit terbebani. Merasa terbebani karena ceritanya alhamdulillah dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 sekolah dasar, saya selalu mendapatkan peringkat pertama, saat itu bagi saya dan keluarga khususnya sepupu-sepupu, peringkat setelah peringkat satu itu adalah “aib”. Jadilah seperti bawa beban segede gunung, untuk mempertahankan mati-matian yang namanya peringkat satu. Untuk kedua orang tua sih, mereka mengaku senang karena dengan sendirinya tidak usah susah payah menyuruh anaknya belajar, karena sejak kelas satu saya sudah terbiasa belajar dan mengerjakan PR sendiri (sebenarnya sih alasannya bukan karena kesadaran tapi karena ketakutan tersaingi ).Dan satu lagi yang jadi beban adalah karena seumur-umur di SD pasti jadi ketua kelas harus ngatur temen-temen sekelasnya yang super-super bandel. Untungnya semua itu tidak serta merta menghilangkan masa-masa indah bermain dengan teman-teman kecil. Hobby saya dan teman-teman adalah bermain masak-masakan, sampai bunga-bunga kesayangan mama yang ada di depan rumah sering gundul gara-gara dipetik, diiris-iris dijadikan masakan warna warni. Hobby ini mungkin menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi saya masuk jurusan kimia, hobi ngeracik-racik daun dsb. Permainan lain adalah bongkar pasang, boneka-bonekaan, rumah-rumahan, putri-putrian, permainan karet dan sebagainya. Dan satu lagi hobby saya yang masih inget sampai sekarang adalah berenang di empang yang kata mama butek dan kotor (kalau kata kami sih enjoy-enjoy saja), walaupun dengan gaya berenang bisa dilakukan adalah gaya batu dan gaya tenggelam(dan sampai sekarang pun tuh gaya berenang yang benar belum bisa juga). Untuk hobby yang satu ini, sangat perlu perjuangan, harus curi-curi jangan sampai ketahuan mama, karena sebenarnya dilarang keras berenang di empang dengan alasan air butek dan kotor yang tidak bagus untuk kesehatan juga bikin ikan di empang mabok karena diubek-ubek oleh anak-anak. Tapi justru yang dilarang itu yang menyenangkan dan berkesan bukan…(maksudnya?)

Waktu kecil saya tidak pernah kenal TK,karena Saya langsung masuk SD, SDN Jati 1 yang berjarak lumayan jauh dari rumah bisa menempuh setengah jam dengan jalan kaki. Di sekolah, saya termasuk murid kesayangan guru terutama yang menjadi wali kelas. Saya tergolong anak yang penurut, sangat senang bila disuruh ini itu oleh guru, seperti kebanggaan tersendiri di masa itu. Kata guru sih saya termasuk murid dengan multitalenta (he2…padahal sih engga banget…), karena menurut mereka selain saya juara di kelas, saya juga sering ikut perlombaan mengarang, menggambar, lomba minat baca, olah raga vollly dan bulutangkis sampai tingkat kabupaten, tetapi hanya nyanyi saja yang membuat saya mati gaya, itu mah sudah bakat dari alam tidak bisa dirubah tetep aja suara pales, paling banter ikut vocal group kalau solo mah dijamin selalu tidak lolos audisi. Nah kebiasaan saya yang buruk hingga sekarang itu adalah pendiam (tapi kalau kata suami sih sudah bawel, apalagi kalau sedang menghadapi si kecil yang lagi rewel,…maksudnya?) ,tidak berani mengeluarkan ide atau pendapat alias kurang PD an dan gampang panik

Dengan modal lulus SMP dengan NEM peringkat kedua tertinggi sekabupaten, sepupu di Tasik, berhasil “mengompori” saya untuk masuk SMA terfavorit di sana. Jadilah saya mengembara sekolah di SMA 2 Tasikmalaya dengan modal nekad pisah dengan ortu dan numpang di rumah saudara. Babak baru pun dimulai, betapa sulit saya beradaptasi dengan lingkungan yang serba baru,di daerah baru dengan keadaan yang harus serba mandiri. Alhasil di semester pertama rapot saya jeblok, tidak ada peringkatnya! Bagi saya itu adalah tamparan yang luar biasa dan aib tiada tara, sejak itu setiap waktu saya tak pernah lepas dari buku, belajar dan belajar setiap waktu. boleh dibilang saya kehilangan “masa muda” dengan menghabiskannya untuk belajar dan belajar. Alhamdulillah kegigihan itu berbuah, di semester 2 saya berhasil merebut mahkota peringkat pertama (apa coba..), sampai wali kelas saya saat itu heran, jangan2 nih anak ada apa2nya bisa loncat tinggi. Dan pertanyaan tsb menjadi “warning”bagi saya untuk tetap mempertahankan peringkat pertama di semester-semester berikutnya. Hanya saja setelah masuk kelas 3 IPA, saya masuk kelas unggulan dan perlahan bintang pun cahanya meredup(apa coba….), di kelas 3 hanya dapat peringkat 5, tapi alhamdulillah yang penting bisa masuk ITB (singkat cerita aja ya, sudah kepanjangan, tidak dibahas lagi cerita berdarah-darah kenapa masuk ITB).

Tahun 1999, di ITB inilah sejarah bermula…terjebak dan terperangkap dalam indahnya hidayah (he2,bukan terjebak kali)…di sinilah berkenalan dengan yang namanya mentoring, Liqo, ikhwan dan akhwat. Merasakan nikmatnya qiyamul lail, damainya bertilawah, ikhlasnya berpuasa sunah, terbiasanya almatsurat dan dhuha, serta kebiasaan–kebiasaan baik lainnya. Benar benar merasakan bahwa hidup itu merasa bermakna.

Bertemu dengan orang-orang luar biasa, yang lisannya tak pernah berkata sia-sia, yang setiap waktunya berguna, yang pancaran wajahnya menyiratkan keikhlasan yang mengiringi segudang aktifitasnya, mereka yang beraktifitas tidak hanya kuliah saja tetapi dakwah yang mulia. Terkadang saya pernah merasa heran, apa mereka tidak pernah merasa lelah? sungguh setiap perbuatan mereka sudah cukup membuat saya terpana dan tergoda untuk mengikutinya. Dan jawaban atas LELAH mereka akhirnya telah saya temukan dengan sendirinya, bahwa dakwah ternyata menghadirkan KETAGIHAN tersendiri bagi para pelakunya, meski banyak masalah yang menguji setiap ikhlasnya niat dan kuatnya usaha, tetapi ada banyak “hiburan’ di sana , sungguh setiap kelelahan Allah gantikan dengan kenikmatan yang tak terkira (jujur deh,,,pasti sering ngerasa juga kan).

Empat tahun saya menjalani pendidikan di ITB, tenggelam dalam ketatnya mata perkuliahan, jadwal praktikum yang padat dan laporan praktikum yang amat super rese meresekan. Bayangkan saja, setiap minggu harus membuat 3 laporan praktikum dengan ketik secara manual (pake mesin ketik zaman dulu). Asli!! Dalam seminggu itu bisa tiga hari bergadang, belum lagi jika masa UTS dan UAS menjelang, dijamin bergadang dan bergadang. Selain itu amanah di keputrian rohis GAMAIS setiap program rutinnya menuntut untuk dilaksanakan, pernah di detik-detik menghadapi UAS, di saat yang lain berkutat dengan diktat perkuliahan, saya masih bersibuk ria telpon sana sini dengan urusan pembicara untuk kajian rutin keputrian. Benar-benar merasakan setiap detik waktu adalah hal yang sangat berharga. Alhamdulillah justru dengan keadaan yang demikian menjadikan saya semakin merasa bertambah dekat dengan-Nya. Di kampus ini sepertinya bintang bukan hanya cahayanya meredup bahkan mungkin sudah menghilang. Ah sudahlah, yang penting saya telah menemukan makna yang amat dalam dari sekedar perkuliahan dan IPK yang menjulang. Akhirnya dengan segala kemudahan yang Allah berikan, pada Oktober 2003 saya lulus dengan predikat cukup memuaskan.

Pasca keluar dari kampus tidak serta merta saya mendapat pekerjaan. Walaupun demikian, saat itu saya bertekad untuk menghentikan permintaan dana kepada orang tua, dengan alasan malu,cukup tidak cukup saya harus mencari nafkah sendiri. Jadi putar otaklah saya mencari sambilan untuk memenuhi kebutuhan harian secara mandiri. Sambil menunggu hasil wawancara dari lamaran-lamaran pekerjaan yang saya kirim. Saya pun mulai merambah dunia les Privat dari rumah ke rumah. Alhamdulillah hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa minta bantuan orang tua lagi. Dan saya pun mulai menikmati dunia mengajar. Sementara itu test demi test, wawancara demi wawancara yang saya lakukan dari kota satu ke kota yang lain, tidak juga menemukan sesuatu yang ideal. Ada tawaran yang menggiurkan, bekerja sebagai supervisor di pabrik, ah sepertinya repot untuk urusan ke depan, terlebih ketika sudah berumah tangga dan mempunyai anak, beban kerja yang berat di pabrik akan sangat menyita perhatian, waktu dan tenaga, saya khawatir tidak bisa tawazun terhadap suami dan anak-anak saya kelak. Akhirnya saya banting setir ke dunia pendidikan, karena tanpa sadar saya sebenarnya telah jatuh cinta kepadanya. Dan tantangan pertama pun saya jalani, saya diterima menjadi staff pengajar di sebuah SDIT ternama di Bogor.

Bogor, kota ketiga pengembaraan saya setelah Tasik dan Bandung tentunya. Saya mulai kerasan di sana dengan cuaca sejuknya yang bersahabat, menjalani hari demi hari dengan panggilan baru bernama bu guru.

Sebenarnya dunia guru sendiri adalah dunia yang baru bagi saya, karena latar belakang kuliah saya adalah bukan pendidikan (keguruan), tapi alhamdulillah di SDIT ini saya banyak menerima training-training yang bersifat keguruan karena memang sebagian besar guru yang terekrut di SDIT ini notabennya bukan berijazah pendidikan (keguruan) sehingga mereka meng up grade SDM nya dengan gencar melakukan training. Dan menjadi guru itu memang menyenangkan. Meskipun banyak kelelahan ketika berhadapan dengan murid yang sedang bandel-bandelnya, tetapi Ada rasa bahagia yang tidak akan terganti ketika murid-murid itu mengerti apa yang kita ajari, dan mendapat nilai yang tinggi.

Bogor. Kota yang mejadi saksi pertemuan saya dan dirinya (prikitiw….). Hanya dalam satu bulan saja, Allah memudahkan semuanya. Bermula dari tukar biodata lewat murobbi dan murobbiyah, berlanjut dengan taaruf di mesjid Al-Gifari IPB, taaruf keluarga dan khitbah di Cianjur, akhirnya 12 Februari 2006 resmi sudah saya menjadi istrinya. Sejak Pernikahan inilah akhirnya saya beranjak meninggalkan Bogor, murid-murid dan teman-teman tercinta diboyong ke Jakarta, tempat asal suami bermula.

Jakarta, kota yang semula sangat saya hindari. Ternyata Allah takdirkan saya berada di dalamnya. Jakarta oh Jakarta, sungguh berbeda dengan Bogor, Bandung,Tasik; kota-kota yang sangat bersahabat dengan cuacanya. Di Jakarta begitu panas, macet dan segala hiruk pikuknya, membutuhkan kerja keras saya agar bisa bersahabat dengannya.

Iya, perkenalkan suami saya Arthur Singgih namanya. Dialah pujaan hati saya insyaAllah untuk sekarang dan selamanya (swit ,,,wiw…). Sebuah nama yang unik yang mampu menggetarkan hati saya kala ta’aruf pertama (ciye2…). Seseorang yang Allah pertemukan dengan saya dari arah yang tidak pernah disangka. Dari biodata nya dulu, baru saya tahu beliau lahir 6 April 1979 yang lalu. Dari ibu yang bernama Juwirah dan ayah yang bernama Arief Syatibi. Beliau anak kelima dari enam bersaudara. Keturunan sunda dan jawa yang lahir di Jakarta.

Meskipun keturunan sunda-jawa, jangan berharap bisa berbicara sunda atau jawa kepadanya, asli tidak bisa. Begitu pun dengan penampilan fisiknya, jika bertemu dengannya orang menyangka seperti turunan Pakistan, atau India, padang atau sejenisnya. Dengan hidung mancung, mata sayu, alis tebal bentuk wajah sedikit oval, berkulit sawomatang, pokoknya ganteng lah! (kalau kata saya Saruk Khan bintang film India itu mah lewat deh,he2…). Suami saya bekerja sebagai karyawan swasta yang insyaAllah sedang merintis cita-cita menjadi pengusaha. Beliau ini seorang yang humoris sehingga bisa mengimbangi saya yang segala sesuatu sering dianggap serius. Prinsip hidupnya mengalir seperti air, berbeda dengan saya yang pada awalnya harus selalu sesuai target tapi sekarang sih berusaha mengalir juga karena ternyata sering merasa lelah dikejar target. Satu hal yang saya kagumi darinya adalah rasa empatinya yang dalam baik terhadap istri, anak, orang tua dan orang-orang di sekelilingnya. Beliau sering memposisikan dirinya sebagai orang lain, berusaha menyelami perasaan orang lain apalagi jika orang lain tersebut sedang berada dalam masalah sehingga menjelmalah dia menjadi sosok yang penuh pengertian terutama kepada istri, anak dan orang tuanya.

O iya, alhamdulillah sejak satu bulan menikah Allah telah mengamanahkan seorang anak di rahim saya. Sembilan bulan kehamilan pertama dilalui dengan penuh perjuangan. Mulai dari Mabok yang parah di trimester pertama. Rasa gerah, begah, pegal dan sejenisnya yang silih berganti mengahampiri sebagai efek samping dari meningkatnya beban berat calon si buah hati . Akhirnya atas izin allah SWT , 30 Desember 2006 , di Rumah sakit Sumber Waras , Sabtu jam 01.10 lahirlah putri pertama kami. Terciptalah sebuah nama untuknya Ayesha Azra Arafah. Ayesha adalah sebuah nama yang terinspirasi oleh kisah novel seoarang mujahidah palestina yang wafat dengan bom syahidnya. Azra artinya seorang yang ramah dan lemah lembut. Sedangkan Arafah sendiri diambil dari momentum kelahirannya yang bertepatan dengan 10 zulhizah atau hari arafah. Sekarang genap 3,5 tahun umurnya. Banyak orang berkata penampilan fisiknya mirip dengan ayahnya. Yang paling istimewa darinya adalah berat badannya, untuk anak seusianya dia termasuk anak yang bergizi lebih (berat 23 kg, tinggi 107 cm). Memang wajar, makannya saja hampir 2x porsi saya, belum lagi susunya yang kuat dan ngemil yang berat-berat. Uminya jadi bingung bagaimana membuat kurus buah hatinya, karena anak sekecil itu tidak mungkin untuk melakukan diet (susah nahan lapar, haus, dan ngemil) Satu yang unik darinya yang lain dari anak kebanyakan. Ketika makan sangat susah dihentikan, berkebalikan dengan anak lain yang selalu bersegera menghentikan makannya. Sifatnya yang menonjol yang tak lain warisan uminya adalah sensitif dalam artian mudah tersentuh dan mudah tersinggung. Di usianya yang sekarang Azra termasuk masih kolokan, belum bisa main sendiri masih bergantung kepada umi dan ayah, jadi memang agak-agak repot untuk urusan yang satu ini lumayan menghambat jika umi ayahnya sibuk.

InsyaAllah sekian dulu profil singkat saya, sebenarnya sudah kepanjangan ,semoga dengan ini bisa sedikit lebih mengenal siapa saya.
Selengkapnya...

Sunday, July 4, 2010

Islamic Teenage Camp











Napak tilas perjalanan ITC yang diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 3-4 juli 2010 di villa baladegana,Gadok, Bogor dimulai dengan persiapan pemberangkatan. Peserta dan panitia diinstruksikan jam 6 pagi sudah berkumpul di dua tempat. Tempat pertama bis parkir di depan ITC roxy mas, tugasnya mengangkut peserta yang berasal dari Duripulo dan sekitarnya,untuk seterusnya bis akan bergerak ke jln. Biak menghampiri satu bis lagi di sana yaitu bis yang ditujukan untuk mengangkut peserta dari daerah Biak, Cideng,gambir,petojo dan sekitarnya. Jadi total bis untuk mengangkut peserta adalah 3 buah. Ternyata kapasitas bis dan jumlah peserta sungguh sangat tidak memenuhi. Peserta membludak dari target awal. Kesepakatan panitia di awal mengenai target peserta adalah 100 orang, namun setelah beberapa hari dibuka pendaftaran dan penyebaran pamflet, animonya adem2 aja,hanya ada beberapa yang berminat tapi semuanya serba tidak pasti (dengan belum kembalinya formulir dan uang pendaftaran),berdasarkan pertimbangan tersebut,akhirnya kesepakatan panitia dalam rapat menetapkan untuk mereduksi target yakni jumlah peserta dan panitia adalah 100 orang,sehingga untuk keperluan transportasi dibutuhkan bus 3/4 sebanyak 3 buah dengan prediksi kapasitas 1 bis 3/4 adalah 30 orang untuk menampung panitia dan peserta.

Namun mendekati batas pendaftaran ternyata peserta membludak, jumlah peserta saja ada sekitar 102 orang(belum total dengan panitia,bahkan ada 15 orang calon peserta yang kami tolak dengan alasan sudah melebihi kuota dan memang mereka mendaftar di luar batas pendaftaran.Membludaknya peserta membuat Panitia bingung juga mesti bahagia atau kecewa, yang pasti sih disyukuri dan diantisipasi segala resikonya,,,kasian juga sih, liat peserta dan panitia yang berdesak2an di bis,mana panas pula dan macetnya perjalanan ke arah puncak yang sudah menjadi langganan di setiap liburan.

Akhirnya setelah heboh persiapan sana sini, bis berangkat sekitar jam 8. Kami team advance berada di mobil Apv mengambil rute sendiri lewat sentul city, sempat menyesal juga tidak PD mengajak bis melewati rute yang sama, karena awalnya memang suami sebagai sang supir masih belum yakin benar dengan rute tsb, jadi khawatir malah nyasar2(bawa bis kan berabe ngga bisa putar balik sembarangan. Alhamdulillah, ternyata rutenya mudah, jam setengah sepuluh kita sudah tiba di lokasi.

Tiba di lokasi lebih awal, panitia mempersiapkan tempat. Kasian ikhwannya yang hanya berempat, yang sangat mudah jika diabsen yaitu: Arthur (spesialis supir dan MC),Zulham (ketua Yayasan Mumtaz Amami dan terancam menjadi pengisi acara),Zeki (spesialis seksi sibuk peralatan,sound system dsb), dan Zainal alias UJ spesialisasi mentor, doa, dan pengisi acara... (hati nurani sempat tergilitik ingin bertanya: DIMANAKAH ENGKAU WAHAI IKHWAN GAMBIRRRRR????..he2,,tapi insyaAllah kami berhushudzon mungkin sedang SIBUK semua),mereka berjibaku dengan peralatan dan tentunya harus siap-siap ditembak mejadi pelaku utama di ACARA, mengingat kondisi keterbatasan tempat yang meleset dari perkiraan sebelumnya. Ternyata Aula yang bisa dipakai hanya satu dari 2 aula yang sebelumnya ditawarkan oleh pengelola tempat. Acara yang awalnya dipisah antara ikhwan dan akhwat terpaksa harus berubah TOTAL, karena hanya satu aula otomatis acara mau tidak mau, suka tidak suka harus digabung semua,dan sebagai konsekuensinya ikhwan yang berempat itulah tertuduh UTAMA untuk menanggung beban semua acara.

Pengalaman mengajarkan khususnya untuk team acara memang harus selalu SIAP berhadapan dengan segala keadaan yang tidak sempurna. Intinya harus proaktif dan tentunya kreatif menyusun ulang acara yang sebelumnya sudah dipersiapkan dengan sempurna tanpa membuat kacau semuanya. Sepuluh jempol untuk team acara akhwat(Debi,Lili,Cindy,Sundary, siapa lagi y? afwan jika belum tersebut semua) yang telah menyiapkan konsep acara dengan begitu sempurna. Dan mereka ini yang paling "SABAR" bagaimana tidak, demi acara yang padat mereka harus rela menunda makan(dapet giliran terakhir terus),atau ketika sedang makan di tengah2 harus di cut karena acara, dan......tidak sempat mandi di hari pertama(eh itu mah tidak hanya team acara saja, hampir semua panitia tidak sempat mandi kecuali yang saya tahu hanya 3 orang)

Setelah tiba di lokasi, peserta yang kelelahan karena macet dan harus berjalan menanjak dari pemberhentian bis menuju villa disambut hangat oleh panitia. Mereka dipersilahkan duduk di aula dan rehat sebentar yang dilanjutkan dengan sholat zuhur bersama di mesjid.Tiba giliran makan siang peserta disambut dengan konsep menu back to nature-nya ala panitia yakni ikan asin,lalap,sambal dan sayur asem. Alhamdulilah sih peserta sepertinya memahami alasan pilihan menu ini, menu standar untuk acara seperti sanlat.

Acara pembukaan dimulai setelah makan siang yakni sekitar pukul 12.30 yang dipimpin oleh MC tembakan Ust. Arthur Singgih dengan gayanya yang sepertinya serius tetapi ternyata asli kocak dan sedikit garing(alhamdulillah sih peserta justru seneng yang garing2 dan renyah2...cemilan kali), dilanjutkan dengan tilawah yang syahdu oleh ust. Zaenal Mutaqien (ust. tembakan juga) dan sambutan dari ketua yayasan Mumtaz Amami; Bpk. Zulham Effendi (kalau yang ini asli ketua yayasan bukan tembakan). Dalam sambutannya, Bpk. Zulham menjelaskan tentang latar belakang dari acara ini dan sedikit memberikan motivasi agar peserta sungguh2 mengikuti acara ini dengan baik dengan alasan banyaknya pengorbanan yang sudah panitia lakukan termasuk uang subsidi yang diberikan kepada mereka sebesar 130 ribu(UUD ujung2nya duit...) yang kita perjuangkan dengan peluh dan darah (lebay.com).

Acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan pembacaan Tatib. Sesi berikutnya adalah materi pertama yang dibawakan oleh Ust.Zaenal dengan tema Ma'rifatulloh,yang bercerita tentang kisah seorang muslim dan seorang pendeta selanjutnya mohon maaf saya tidak sempat menyimak mengingat banyaknya urusan yang harus saya selesaikan di luar. Intinya sih kita harus bangga dengan keislaman yang Allah anugerahkan kepada kita. Peserta sih terlihat serius megikuti cuman sepertinya tipe peserta acara ITC ini pada kalem2 tidak ada yang kritis bertanya apa gitu...

Setelah materi I, acara di break untuk sholat ashar (karena panitia kelupaan untuk menjama sholat) yang dilanjutkan dengan mentoring dipimpin oleh para mentor.Selanjutnya adalah acara bebas, beres-beres dan mandi sore. HUjan mengguyur villa menjelang adzan magrib tiba. Peserta pun harus berhujan2 ria dari barak menuju mesjid untuk mengikuti sholat magrib yang dijama' dengan isya dilanjutkan dengan makan malam bersama soto yang kaya kecambah dan miskin ayamnya. Apalagi panitia terakhir hanya kebagian kecambah dan kuah serta kerupuk saja.....

Sesi berikutnya adalah materi II yang disampaikan oleh Ust.Yoppy Dirgantara yang baru saja tiba dari menado dan jam 11 siang landing di bandara Soeta langsung melesat menuju ITC demi menyampaikan materi Ahamatut Tarbiyah atau Pentingnya Menuntut Ilmu kepada peserta. Peserta ddisuguhi dengan tampilan slide demi slide yang menarik dan materi yang sistematis dari ustadz yang satu ini.Mereka dikejutkan dengan video2 tentang orang2 korban narkoba yang memiliki penyakit2 yang menjijikkan,...tentang ironisnya keadaan pemuda di masa lalu dan masa kini.

Sesi terakhir di hari pertama ditutup dengan renungan pengantar tidur bertema ibu yang dibawakan oleh Ust. Zulham dan Ust.Arthur. Diawali dengan pengantar video renungan tentang ibu yang diiringi nasyid Raihan. Peserta dibuat mengharu biru dan akhirnya menagis tersedu mendengar narasi renungan tentang IBU yang dibawakan sangat syahdu dan sendu oleh kedua narator tesebut. Bahkan ada yag menagis meraung-raung ketika diingatkan tentang dosa terhadap ibu dan bayangan seandainya selepas acara ini mereka pulang dengan keadaan ibu mereka sudah meninggal. Mereka diingatkan agar tidak menyiakan kesempatan yang diberikan dan melakukan yang terbaik untuk ibu mereka dan orang-orang tercinta dengan menjadi orang yang berguna. Tangisan mereka semakin pilu ketika diakhiri dengan putaran lagu ibu-nya mely Guslow...!!Renungan ini diakhiri dengan tugas membuat surat cinta untuk ibunya masing2...Peserta kembali ke barak dengan kedua mata sembam dam ada yang masih berlinangan air mata. 6 jempol abis deh untuk dua ustadz ini, sukses membabat habis butiran air mata dari tangisan peserta termasuk panitia!

Ada berita kecewa untuk panitia, pihak pengelola tempat ingkar dari janjinya, ternyata extra bed yang dijanjikan oleh pengelola tidak ada. So... panitia ikhwan harus rela tidur beralaskan karpet di aula pula...dan ada juga sebagian peserta ikhwan ikut tidur bersama di sana (mengingat terbatasnya tempat tidur di barak ikhwan). Sementara itu Panitia akhwat menggiring karpet ke barak akhwat, kita tidur layaknya ikan pindang yang sedang di pajang berjejer ria. Beruntungalah ada beberapa peserta akhwat yang tidak mau tidur di kasur tingkat bagian atas jadi ada sekitar 4 kasur hibah-an peserta yang bisa dimanfaatkan panitia akhwat.

Di hari kedua, sekitar pukul 3 pagi peserta dibangunkan untuk qiyamul lail bersama di mesjid yang dilanjutkan dengan muhasabah dan almatsurat pagi yang dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah. QL dan muhasabah dipimpin oleh pihak pengelola tempat.Di sini panitia sempat kecewa, karena sekali lagi pihak pengelola tempat meleset dari janjinya. Muhasabahnya hanya seadanya sangat jauh dari tempat pergaulan pemuda yang telah dijanjikan sebelumnya.Tapi sudahlah..panitia agak sedikit lega karena sudah merasa terbayar dengan acara renungan di hari sebelumnya.

Acara setelah sholat shubuh adalah olahraga yang dipimpin oleh panitia ikhwan dan sedikit game untuk akhwat dari pihak pengelola.Setelah sarapan lontong dan bakwan mulailah peserta ber-out bond ria.Mereka dibagi per kelompok untuk pos-pos tertentu. Ada Flying fox, memanah, berkuda dan High roof. Peserta dan panitia secara bergiliran ikut bergabung bersama. Alhamdulillah semuanya menikmati outbond ini.Di jam 9 peserta dan panitia menyelingi sarapan nasi goreng untuk tambahan tenaga. Acara outbond ini berakhir sampai jam 11 an. setelah itu peserta diinstruksikan untuk bersiap mandi dan jelang acara penutupan.

Sebelum acara penutupan panitia dan peserta disalami perpisahan dengan makan siang bermenu ayam, sambal dan lalapan. Sekitar pukul 1 siang peserta berkumpul kembali di aula ada penyampaian kesan dan pesan serta penyerahan awards untuk peserta dan kelompok terbaik.Dari kesan perwakilan peserta mereka menyatakan bahwa acaranya menarik, bagus, dan menyatakan perlu dibuat acara kelanjutannya setelah acara ini. Maka dengan itu panitia menawarkan bahwa insyaAllah akan ada acara kumpul kembali sekitar tanggal 11 atai 18 Juli mendatang (he2...masih PR sih konsepnya belum dibuat tuh panitia).

Akhirnya acara ditutup dengan doa oleh ustadz Zainal, panitia dan peserta bersalaman serta foto bareng peserta dan pantia. Peserta pulang menuju bis masing-masing dan berakhirlah sudah acara ITC gelombang I ini.

Dan Akhirnya panitia merasa LEGA meski masih banyak menyisakan PR dan kekurangan di sana sini yang harus segera dievaluasi. Meski sedikit LELAH tapi LELAH itu terjawab sudah, karena dakwah ternyata menghadirkan KETAGIHAN (addicted) tersendiri bagi para pelakunya. Meski dalam perjalanannya banyak masalah yang menguji setiap ikhlasnya niat dan kuatnya usaha, tetapi insyaAllah banyak menemukan “hiburan’ di sana, sungguh setiap kelelahan, Allah gantikan dengan kenikmatan yang tak dapat terlukiskan dengan kata-kata (jujur deh,,,InsyaAllah panitia ITC ngerasa juga kan?)

Rasa syukur tak henti-hentinya atas anugerah yang Allah limpahkan atas terselenggaranya acara ini dan Allah berkenan melibatkan kami sebagai pelakunya, karena disadari atau tidak bukan dakwah yang membutuhkan kita tapi kita lah yang membutuhkan dakwah ini. Ada tidaknya kita di dalamnya tidak akan menghentikan berputarnya roda dakwah itu sendiri karena Allah akan siapkan pejuang-pejuang dakwah pilihan lainnya.

Rasa bangga saya yang terkira atas saudara-saudaraku kader gambir tercinta yang sungguh luar biasa dengan segala potensinya yang berbeda beda bersatu padu untuk memberikan kontribusinya,berusaha memberikan yang terbaik yang mereka bisa. Berkenalan dengan karakter luar biasa di sana dan banyak belajar tentunya. Salut untuk Mba Yana sebagai ketua pelaksana yang begitu berkomitmen dari awal sampai akhir acara, meski saya tahu beliau begitu sibuk mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil,namun subhanalloh...ketika amanah menyapa, hanya taat,ikhlas,totalitas yang bicara, tidak ada keluh kesah di sana. Begitu pula dengan Mba Najma,subahanalloh beliau sendirian bertanggung jawab penuh atas 90 peserta akhwat LP3I ketika di villa,beliau ketua merangkap semua pengisi acara,olehnya bisa terhandle semua dan beliau sambil tetap memperhatikan temen-temen panitia di yayasan.Begitu juga dengan team ikhwan(Arthur,Zulham, Zenal, Zeki,Yoppy dan Ali) yang sigap,siap sedia mengisi acara meskipun dengan persiapan yang seadanya tetapi insyaAllah hasilnya luar biasa(jadi tuing-tuing kepikiran buat Event Organizer untuk acara pelatihan2 islami, bagus tuh sepertinya). Tak lupa team acara(debi,Lili,Cindy,sundari) yang selalu stand by mempersiapkan acara yang berubah total semuanya. Tak lupa team mentor(Next, Tanti,Dini,Hesti, Nisa) yang sudah setia mendampingi peserta sekaligus panitia selama acara.Meski berhadapan dengan segala keadaan yang tidak sempurna,sungguh tidak ada keluh kesah di sana,hanya TOTALITAS yang mereka berikan...Pa Hastu sebagai ketua DPC Gambir yang senantiasa memberi support di sela-sela kesibukkannya,...Serta temen lain yang tidak bisa ikut ke villa tapi sudah berkontribusi banyak untuk membantu merekrut peserta dan menggalang dana (M EVi, Tiwi, Silmy, Umay, Herlina, Elok,Sania,Ambar, afwan tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya)

Akhirnya rasa terimakasih yang setinggi-setingginya tak lupa kami sampaikan atas nama panitia, terutama saya dari divisi fund rising kepada para donatur(mohon maaf namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu) yang telah ikhlas menginfakkan hartanya sehingga dengan itu acara ini dapat terselenggara dengan baik. Sungguh hanya Allah SWT sebaik-baik Pemberi Balasan. Semoga hartanya semakin BERKAH dan,,,mohon tidak KAPOK untuk tetap berkontribusi pada proyek2 dakwah kami ke depan.


Salam Cinta karena Allah dari kami Panitia ITC angkatan Pertama.
Selengkapnya...

Sunday, June 27, 2010

Pelajaran menjadi fund rising



Hem... seumur-umur ikut kepanitiaan, belum pernah ada di fund rising, paling sering di team acara karena dulu hanya punya modal ide saja, meskipun susah juga sih bikin acara yang mengesankan,tapi kalau dapat team yang klop,biasanya cepet banget ide yang bergelantungan berubah menjadi kesatuan gagasan yang cemerlang.Nah lain lagi kalau dapEt team yang idenya cuma "terserah aja deh,,,aku ikut aja..."Waduh! biasanya itu ide mendadak mentok juga...he2..ko jadi kemana2!

Balik lagi ke fund rising...
Asli! benar2 pengalaman pertama,,,dan target biaya lebih kurang 13 jutaan...bagiku sebuah angka yang sangat fantastis untuk ukuran pemula yang tidak pernah malang melintang di jagat pendanaan (lebay.com)Pokoknya, udah tuing2 aja,,,bisikan2 yang melemahkan kayaknya pada teriak di telinga kiri dan kanan...

Emang siapa yang mau jadi donatur? anggota dewan? katanya kebijakan terbaru untuk satu anggota dewan, budget dari fraksi hanya 300 rebu,dan biasanya mereka fokus di daerah hadonah masing2...di jakarta pusat?seingatku cm ada 3 orang dong,,,kl seandainya semuanya dapat paling cm 900 rebu...nah sisanya? siapa ya????????
(Sambil membayangkan wajah2 yang bisa jadi incaran)...mau pake rumus MATEMATIKA aPAPUN sepertinya tidak berlaku untuk urusan ini...weleh2...

Tapi Alhamdulillah, entah kenapa .. seiring berjalannya waktu...keyakinan sedikit demi sedikit datang mengahampiri,,,baik yang datang dari hati nurani maupun dari orang2 terdekat..masa sih Allah tidak memberi pertolongan? untuk suatu tujuan yang notabennya adalah mengajak orang untuk lebih mengenal-Nya,,,tugas kita adalah berdoa dan ikhtiar yang maksimal!dan entah kenapa diri ini seperti tertantang,ayo...!!!harus bisa MENDOBRAK KEYAKINAN bahwa itu BUKAN SUATU KESULITAN..ya Allah, hamba bekerja hanya untuk mencari keridoan-Mu........dari ketidak tenangan,,,merubah diri menjadi seorang yang bawel...ternyata aku setuju deh kl facabook itu amat sangat berarti untuk menggalang dana...kirim inbox yang isinya mengajak berkontribusi,dengan sedikit pengantar tulisan yang disisipi ayat2 pilihan dana rada2 didramatisir dikit...pokoknya siapa aja yang berpeluang,di-send saja(dah putus tuh urat malu)...masa iya sih dari sekian puluh ga ada yang nyangkut..

pADA awalnya ... asli!! dicuekin abis ...tidak ada tanggapan...dikirim lagi tulisan dan renungan yang berhubungan...hiks masih dicuekin juga...

Sambil diri terus merenung,ya Allah... hamba yakin Engkau pasti mudahkan...Engkau hanya menguji hamba seberapa besar hamba berusaha,,,Robbi, jika Engkau tidak menggerakkan hati mereka mana mungkin mereka akan tersentuh hantinya...

Akhirnya sedikit curhat ke temen2 panitia...dan mereka mungkin merasa IBA,mau bantuin cari dana lewat sebar proposal dan kupon...dan perlahan tersibaklah pintu2 rezekinya lewat tangan2 ikhlas mujahid2nya...ada salah seorang panitia berinfaq 1 juta hanya dengan kupon saja...panitia yang lain ada yang meyetor 100 ribu bahkan 500 ribu dari kupon2 yang disebar...malah ada beberapa teman yang tanpa kupon atau proposal beliau infaqKan 1 juta bahkan 2 juta,dan pesan2 inbox yang ku kirim pun mulai mendapatkan tanggapan positif dari beberapa orang yang lumayan memiliki hubungan secara personal.....Allohu Akbar!!! inilah bukti pertolonganMu...dan diri ini pun semakin BERSEMANGAT dengannya...hingga tulisan ini dibuat,dana sudah terkumpul sudah hampir mencapai 12 juta!!!,,,

Sungguh ketika Allah sudah campur tangan,memang RUMUS MATEMATIKA APAPUN TIDAK BERLAKU sudah...dan satu lagi kesimpulan yang kutemui bahwa ternyata masih banyak orang2 kaya atau bahkan orang yang biasa2 saja di sekitar kita yang sebenarnya mereka ingin menginfaqkan sebagian dari hartanya jika ada diantara yang lain berkenan membuka jalan atau jadi kompor yang bertugas memberikan energi aktifasi (apa coba...)alias manas2 in biar berlomba2 dalam ber infaq ...
Selengkapnya...

Sunday, June 20, 2010

SURAT CINTA

SURAT CINTA UNTUK JIWA
leh Ibnu Sa'id Al Faqir
Sebuah renungan bagi kita yang selama ini mengaku sebagai penyeru kebaikan...


*****************

Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri serta saudara-saudaraku yang Insya Allah tetap mencintai Allah swt dan Rasul-Nya di atas segala-galanya. Karena hanya cinta itulah yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda, lebih bermakna dan indah.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa saudara-saudaraku yang mulai lelah menapaki jalan-Nya, ketika seringkali mengeluh, merasa terbebani bahkan terpaksa untuk menjalankan amanah dakwah yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan, serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan Allah swt akan mengampuni dosa-dosanya dan memberinya ganjaran dengan sebaik-baik ganjaran.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati saudara-saudaraku yang kerap kali terisi oleh cinta selain-Nya, yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan karena-Nya. Lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang lain, entah dimana keikhlasan. Maka saat ini kurasakan kekecewaan dan kelelahan karena kulakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil. Dia hanya akan melihat kesungguhan dalam berproses dan dalam berusaha.

Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh saudara-saudaraku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang membiarkannya untuk dinikmati. Lalu dimanakah kejujuran diletakkan ? , dan kini terabaikan sudah secara nurani yang bersih, saat ibadah hanya rutinitas belaka, saat fisik dan pikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang semu. Cobalah sejenak luangkan waktu untuk melihat hatimu menangis, tertawa, atau merana.

Surat ini kutujukan untuk diriku dan saudara-saudaraku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri, sungguh tiada satupun yang membuat kita lelah di hadapan-Nya, selain ketaqwaan. Padahal kita menyadari bahwa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati namun kita bergulat terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati saudara-saudaraku yang mulai mati, saat tiada getar penyesalan ketika kebaikan terlewat begitu saja, saat tiada rasa berdosa ketika mendzhalimi diri dan saudaranya.

Akhirnya, surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya meskipun sedikit, cobalah kau jaga agar cahaya itu tak padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekelilingnya, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya. Hanya dengan kekuatan dari-Nya. Ya Allah saksikanlah, sesungguhnya aku telah menyampaikan. Wallahu ’alam bish-shawab.

Semoga tetap istiqamah di jalan-Nya. Sungguh, surga takkan pernah pantas ditukar dengan lalai dan kemalasan.
Dari Saudaramu yang mencintaimu karena Allah ...
Selengkapnya...

Thursday, June 17, 2010

satu pelajaran lagi..


Hem...memang kalo berharap sama manusia itu pasti akan kecewa..dari dulu suami sering menyarankan yang satu ini...tapi rasANYA BERAT untuk menjalani... sudah 3 hari ini,berkutat dengan janji yang tidak pasti..sempet kesal juga sih...ya.. tidak usah mengkambing hitamkan orang lain,bukan salahnya ...intropeksi diri saja,itu resikonya bergantung pada orang lain,karena orang lain punya kepentingan yang banyak, jd belum tentu bisa suatu waktu berharap menolong kita.Memang intinya harus MANDIRI!!!...

jadi....
gemesz!!!! pengen bisa bawa motor sendiri...

WAHAI JIWA...MASIH TIDAK TERGERAKKAH DIRIMU UNTUK SEGERRA BELAJAR BAWA MOTOR SENDIRI!!!!...(edisi memotivasi diri sendiri)
Selengkapnya...

Tuesday, June 15, 2010

Ya Tawakal saja....


Seberapa kuat ikhtiar kita,,,jika Allah memang belum berkehendak,ya tidak akan pernah terjadi..Baru berasa jadi Danus...Mentok nih,,,padahal udah berani mutusin urat malu

Robbi,bukan hamba bermaksud meminta-minta ...tapi maksud hati hanya ingin memberikan ladang pahala kepada mereka...

Sebuah pengantar yang panjang dengan sisipan hadis pilihan, dan sms sedemikian hingga...Tapi tidak ada satu pun tanggapan...kurang nyentil atau kurang dramatis??? atau memang jaman sekarang orang sudah mulai 'tidak PEKA" dengan urusan yang demikian,,,padahal urusan rekrutmen,,,mengajak dan merekrut orang lebih deket dan kenal sama Allah....yang balasannya Allah janjikan... "Unta merah"...unta yang paling termahal di Arab"..atau sesuatu yang lebih baik dari bumi dan seisinya"...Hem,..mungkin tarikan dunia begitu kuatnya..hingga balasan 2x akhirat yang merupakan bekal untuk kehidupan abadi terdengar seperti bisikan yang begitu lemahnya,bahkan mugkin hampir tidak terdengar...ah sudahlah...itukan analisisku saja...tidak boleh berburuk sangka...kalau kata A Agym mah, hadirkan 1001 alasan untuk berbaik sangka...oh mungkin nanggung bulan,atau mungkin dananya disimpen dulu biar pas waktunya infaqnya tambah gede...(he2,,,ngarep.com)yang penting tetap berusaha!! tapi Curhat dikit boleh dong..(Biar rada-rada lapang kalau dah tumpah ruah)... Ya Allah, yang memudahkan segala kesukaran..mudahkanlah urusan kami...jadikan hati2 mereka tersentuh,dan rela berinfaq karena-Mu...apalah guna ajakan kami,jika Engkau tidak berkenan menggerakan hati mereka...Ya Allah, pengabul segala doa...hanya kepada-Mu kami meminta. Kami akan terus berusaha, sampai kami layak mendapat keajaiban-Mu tiba ...(edisi curhat.com)
Selengkapnya...

Saturday, June 12, 2010

Kebiasaan Buruk

Ini nih jeleknya...Kebiasaan buruk selalu berulang,kl lg cape,di rumah berantakan...kebagian bersih sana,bersih sini...jadinya rada2 tensi,,,yang sering jd korban suami tercinta... tapi Alhamdulillah,suamiku ini tipe pria dengan segudang stock EMPATI,EMPATI nya begitu dalam,nada tinggiku tidak berbalas dengan amarah...Sungguh sangat SABAR, paling menghindar,,,setelah rada,sendirinya yang merasa sangat berDOSA..."lho kenapa mesti marah ya,,,hanya dengan ucapan yang maknanya biasa2 aj,memang dasarnya lagi TINGGI...Dan akhirnya perasaan berdosa itu berubah menjadi perasaan "bertambah sayang"...terimaksih ayah,,,atas pengertiannya...maaf ya ummi sering marah2 g jelas... Selengkapnya...

Thursday, June 10, 2010

Proyek Baru

Alhamdulillah...dapat amanah di fund rising acara dauroh...pengalaman pertama sih...mskpn msh agak bingung,,,yah saya terima saja...anggap saja tantangan. pasti banyak pelajaran!...dan yakinlah Allah pasti mudahkan...semangat!!!dan biarlah Allah dan rosul serta orang2 beriman yang melihat hasil kerja kalian Selengkapnya...

Tuesday, June 8, 2010

Berani Bermimpi

Saat indah yang tak pernah terlupakan...bahkan inginnya setiap saat terulang kembali... saat indah kali pertama HIDAYAH menyapa...saat2 merasa Islam begitu indahnya...dan Allah begitu terasa dekat...

Jatuh bangun menjaga hidayah...agar tetap indah terasa sepanjang masa..dan saat ini kerinduan ini menyapa...setelah banyak peristiwa mengikis lezatnya iman yang menghias indahnya hidayah...Robbi,sang penjaga hati...tetapkan hati kami agar senantiasa ada dalam hidayah-Mu...karena mudah saja bagi Engkau untuk merampasnya kembali...

Bermimpi indahnya hidayah menyapa saudara2 qta yang lain...dan Allah berkenan menjadikan kita "perantara" bagi seseorang menjemput hidayah-Nya....karena janji Allah pasti bahwa seseorang yang menjadi perantara seseorang adalah "lebih baik dari bumi dan seisinya"....

Berawal dari mimpi inilah...maka bersama teman2 kami menggagas kegiatan untuk mereka gadis2 belia,smg mereka bs merasakan keindahan yang sama. Tapi Subahanalloh memang sudah sunatulloh bahwa "niat Baik" akan selalu diiringi berbagai ujian..menguji keikhlasan,kesabaran,dan seberapa kuat niat kita terpancang...Allah beri kami kekuatan dan kemudahan jalan...meski di awal seperti di awang-awang...tapi dengan izin-Mu..tidak ada yang tidak terjadi...meski sepertinya terasa BERAT,tapi sering kami rasakan banyak "kebaghagiaan'...
Selengkapnya...

Thursday, May 13, 2010

http://www.eramuslim.com/oase-iman/m-arif-as-salman-menikahi-wanita-langit.htm

Menjadi Wanita Langit yang dikenal dan didoakan para malaikat karena keta'atannya kepada Allah SWT
http://www.eramuslim.com/oase-iman/m-arif-as-salman-menikahi-wanita-langit.htm Selengkapnya...

http://www.eramuslim.com/oase-iman/mukti-amini-aku-ingin-jafi-orang-biasa-yang-sederhana.htm

Esai untuk memotivasi diri.
http://www.eramuslim.com/oase-iman/mukti-amini-aku-ingin-jafi-orang-biasa-yang-sederhana.htm Selengkapnya...

Jika Ditanya

Jika ditanya saat ini ingin apa??inginnya punya hati yang TENTRAM..positif thingking terus,tidak buruk sangka,dan semangat terus mjalani hari...diringankan untuk berbuat kebaikan dan beribadah,,,saum,QL,tilawah nyampe target lg seperti dulu...jd ibu yang hebat untuk anak2ku...pgn belajar keahlian yang belum dikuasai(bisa bawa motor,honda jazz),,,pgn jd wanita yang produktif,bisa nulis buku (ngayalnya),bisa cari uang banyak,bisa aktif dan manfaat untuk ummat..pengen S2 ke jepang,...pokoknya buanyak bgt deh pengennya... Selengkapnya...

kamuflase

Selalu seperti ini, setiap melakukan kegiatan selalu ada kasak-kusuk di belakang...jika punya usul kenapa antum tidak datang di syuro...untuk sekedar syuro kenapa harus banyak syarat...apakah karena ego yang begitu tinggi?apakah predikat KADER, hanya KAMUFLASE belaka...karena watak antum tak kurang seperti SIMPATISAN saja.... Selengkapnya...

Saturday, January 16, 2010

Jarang di update...

Emh,py blog jarang di update...jd susah lg nulis,speachless...tulisan di blog satndar...akhirnya, g pernah ada yang coment...mungkin g pernah ada yg buka juga kali...Pengen belajar nulis lagi,,,butuh perjuangan auntu MEMULAINYA...ada saran? Selengkapnya...