Saturday, December 11, 2010


Semoga ini menjadi penyemangat ketika lemah menyapa, dan keindahan dunia menggoda jiwa,,,
karena dakwah itu tidak sesederhana kata, apalagi dalam pelaksanaannya...sungguh Allah akan selalu menguji niat yang menggelora, membersihkannya dari kotoran ria atau hubbud dunia sekecil apapun...Allah,,, kami berharap cemas apa yang telah kami rentas dengan susah payah, semoga bukan kesiaan belaka di sisi-Mu karena sedikitnya ilmu dan tercemarinya niat yang kami punya

Akhwat fillah segala puji hanyalah milik Allah yang telah mempertemukan kita dalam jalan dakwah ini, mengikat hati-hati kita dalam ikatan ukhuwah, dan bersama menguntai langkah-langkah perjuangan demi sebuah cita kejayaan Islam.

Akhwat fillah, marilah kita berhenti sejenak merenungkan kembali perjalanan kita, mengumpulkan kembali energi-energi yang mungkin sempat hilang, mengelorakan kembali semangat yang telah terkubur dan kembali bergerak demi sebuah cita-cita besar kegemilangan dakwah islam.

Mari kita Ingat kembali saat2 pertama indahnya hidayah menyapa
Setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing saat pertama kali berjumpa dengan hidayah. Ada yang biasa-biasa saja. Ada pula yang luar biasa dan penuh dengan kisah yang mengharu-biru. Tapi tetap saja itu semua merupakan sebuah nikmat yang teramat besar dan sebuah pemilihan yang agung yang tidak sembarangan dapat ditujukan pada setiap manusia. Silahkan dikenang….

Terlebih Ketika kali pertama berkenalan dengan barisan ini….barisan mulia, yang kita sebut barisan “dakwah”…

Saudariku ,DA'WAH adalah ANUGERAH. . Da'wah adalah kado terindah dan nikmat terbesar yang wajib kita syukuri.Hanya orang-orang pilihan yang mampu mengembannya Terima kasih Ya Alloh, Kau izinkan kami mengenalnya,…
Mari sejenak kita resapi apa yang kita rasakan sekarang,… masihkah semangat itu membara seperti ketika di awal….

Mari kita perbaharui NIAT kita kembali …bahwa kita berada di barisan ini hanya untuk mencari keridhoannya,,, bukan karena ikut-ikutan teman saja…sekedar mengisi waktu luang atau ingin mendapatkan ikhwan idaman….

Tengok jiwa dan ruhiyah kita ….masih terawatkah? Atau malah keropos, gersang kering kerontang…karena jarang kau sirami dengan amalan yaumian…TILAWAH terkurangi jatahnya…QIYAMUL LAIL per pekannya sudah jarang dengan alasan lelah atau capelah, terlebih yang sudah punya anak atau baru menikah alasannya mohon mengertilah……..MATSURAT sudah tak sempat ..ZIKIR pun hanya sisa –sisa waktu…dan KENCAN PEKANAN (LQ) pun DATANG hanya jika sempat saja bukan suatu PRIORITAS….

Ketika diberi AMANAH..banyak alasan untuk menghindar , kata AFWAN jadi andalan….
Diminta MEMBINA…jangan dulu AH! saya MERASA belum PANTAS….
Lalu…Coba kita lihat teman yang dulu pernah bersama dalam barisan ini…ternyata ada beberapa yang HILANG dari perderan…kemanakah mereka?

Mba Fulanah koq jadi jarang kelihatan ya setelah menikah? Apalagi setelah punya anak…HILANG entah kemana….kesibukkan dunia telah melenakan dan melupakann nikmatnya BERDAKWAH…

Begitu pun dengan VIRUS MERAH JAMBU, pesonanya begitu MENGGODA…nggga PACARAN sih atau pengangan tangan, tapi HATI tak pernah BERDUSTA….hati-hati ukhti walaupun sedikit tapi tetap JINAH HATI….

Atau MAAF bagi akhwat yang sampai sekarang belum mendapat pasangan…banyak yang tidak SABAR dalam PENANTIAN....akhirnya menurunkan standar bahkan ada yang terjerumus kepada HUBUNGAN TANPA STATUS alias PACARAN…

Saudariku…Semoga kita bukan termasuk yang DEMIKIAN…..Semoga kita bukan termasuk orang yang menjadi barisan pertama yang berkontribusi pada kehancuran dakwah ini…ASTAGFIRULLOH….

Atau hanya sekedar menjadi pengamat saja, NGAJI SIH…TAPI hanya sekedar menerima…JIPING ( NGAJI KUPING) alias ngaji doang… tidak BERUSAHA membina dan tidak terasa KONTRIBUSInya….SHOLEH sih…SENDIRI…tapi tidak berusaha untuk MENSHOLEHKAN orang lain….

Saudariku, Jalan dakwah telah mengajari kita bahwa perih dan manisnya perjuangan dapat kita rasakan manakala kita melebur bersama dakwah ini dimanapun.
Meski kita tahu bahwa Jalan da'wah tidak ditaburi bunga-bunga indah dan wewangi kesturi, ia terjal dan berliku, banyak kerikil-kerikil tajam dan duri-duri yang melukai tapak-tapak kaki. Tarikan nafsu , kesibukan duniawi, Rasa malas , jenuh dan lelah menghampiri silih berganti…

” Ah untuk urusan diri sendiri saja sudah begitu lelah, apalagi mengurus dakwah…”

ATAU
“saya sudah direpotkan urusan rumah dan anak-anak, sudah lelah rasanya mengurus yang lain-lainya…”

ATAU
“Dari Senin sampai jumat saya sudah sibuk bekerja, apakah sabtu minggu saya harus relakan juga ..kapan waktu untuk keluarga dan istirahatnya?”
Saudariku…..Da'wah memang tidak MUDAH. Butuh orang-orang pemberani dan bermental baja.

Seberapa TANGGUHkah kita?
Seberapa KUATkah kita?

Ya ALLOH, pemilik segala kekuatan..
Engkau tiupkan ruh HAMASAH dan MILITANSI kepada siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau pula yang mencabut dan mengambilnya kembali dari siapapun yang Engkau kehendaki. Jika hanya ada 1 kebaikan dalam hidup kami yang Engkau terima, maka DEMI kebaikan itu ya Alloh, JANGAN USIR kami dari JALAN DA'WAH ini, apapun yang terjadi. Jangan biarkan kami gugur untuk kemudian Kau ganti dengan generasi lain yang lebih baik lagi. Sungguh Ya Alloh, betapa inginnya kami menjadi generasi itu. Izinkan kami bergabung dan masuk ke dalam barisannya, barisan mulia yang Kau cintai dan merekapun mencintaiMu,

Ya Alloh, kuatkanlah.....kuatkanlah....

Kaulah satu-satunya sumber kekuatan. teguhkan kepalan yang menyimpan cita cita perjuangan menuju mahligai keridhoanMu. tanpaMu, kami bukan siapa-siapa. tanpaMu,
kami tak berarti apa-apa. laa hawla wa laa quwwata illa billlaah....

wahai diri...
tak bosan bosan aku mengingatkanmu, bahwa kita masih dalam perjalanan panjang......
jalan para pejuang dan para pujangga peradaban nan mulia. jalan peperangan panjang para ksatria yang miliki kekuatan ruhiyah dan kemurnian ibadah. jalan tak bertepi hingga menapak taman taman syurga. ..

Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh….

Saling berpeganglah erat dan saling menguatkan ketika mulai terjatuh.
hancurkan thagut-thagut yang merupa dalam hati. memenggal setiap leher leher berhala yang bersemedi di jiwa. menerjang belantara hawa nafsu yang kian meraja dan setan yang terus menggoda...

Selalu kita titipkan doa-doa dalam sujud sujud panjang. juga mimpi mimpi yang kita rangkai di langit-langit malam bersama milyaran bintang. Sejarah masih mencari aktor aktor baru untuk menuntaskan skenario abadi ini....Sebuah PERADABAN ISLAM

Tidakkah kita ingin ikut mengambil bagian? Menjadi batu bata penyusun peradaban mulia yang kita nantikan itu.

Tidak harus dengan LANGKAH BESAR DAN MEMBAHANA, tapi Mari kita mulai dari hal yang paling sederhana yang kita bisa…

ana, anti dan antunna semua, setiap kita punya potensi diri …mari kita optimalkan semaksimal mungkin …berbuatlah dan bergeraklah mulai dari lingkup yang paling kecil, mulai dari diri sendiri, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar kita…

Mari mencoba menengok sekeliling, ketika didapati adik kecil tetangga kita, membaca Qur’an terbata-bata. Adakah hati ini tergerak untuk membenarkannya? Mungkin satu huruf yang kita ajarkan itu kelak jadi saksi yang menyelamatkan kita ketika sedetik sebelumnya kita diputuskan masuk ke neraka.

Saudariku..tidak inginkah anti menyaksikan indahnya hidayah menyapa saudara-saudara kita yang lain...dan Allah berkenan menjadikan kita "perantara" bagi seseorang menjemput hidayah-Nya.... tidak tergiurkah anti akan janji Allah bahwa seseorang yang menjadi perantara seseorang adalah "lebih baik dari bumi dan seisinya"....?

Mari..
Mancoba menengok sekeliling, akan kita didapati banyak sekali yang membutuhkan sentuhan jemari kita. Membutuhkan gerak tangkas kita.

JANGAN SEKEDAR DIAM ATAU BAHKAN MENUTUP MATA…BERBUATLAH SEMAMPU YANG KITA BISA!!!

Selengkapnya...