Tuesday, October 5, 2010

Jelang Tiga Tahun Merintis Bimbel


Tak terasa bimbel buah hati yang saya rintis sudah hampir 3 tahun lamanya...suka duka menjalani dan merintis usaha sendiri,ada senang dan susah, tapi sebenarnya bagi saya pripadi lebih banyak menguntungkan dibandingkan dengan harus kerja alias ngantor di luar, dimana harus banyak mengorbankan waktu secara harus berpisah lama dengan anak yang bagi saya amat sangat tidak terbiasa dan keadaan yang sangat merugi, juga saya tidak suka terikat aturan sistem terutama dengan BOS yang belum tentu cocok dengan saya(he2 yang pd dasarnya tidak suka diatur2), pun dengan lingkungannya...

Kerja sendiri, pada dasarnya adalah kita jadi BOS meski karyawannya kita sendiri he2...repot sendiri, tapi bebas bisa berkreatifitas sebebas mungkin tanpa dikejar target dan tanpa ada yang ngatur2 sama yang bernama BOS...Alhamdulillah sampai sekarang bisa mengepulkan asap dapur minimal bisa bebas beli barang yang kita mau tanpa harus segan minta sama suami...dan tentunya penghasilannya bersih gga dipotong transport dan makan siang, plus bisa mandiin,nyuapin ,main,juga nyambil belajar juga sama dia dan pagi2 masih bisa bantu masak, cuci piring dan sebagainya..secara cape juga sih karena kerjaannya jadi tripel, ngajar, pekerjaan rumah tangga, dan mengurus anak,,,kalau lagi ON sih enjoy2 aja, tapi kalau lg ngga enak badan atau moodnya ngilang,plus si kk rewwl gga bisa diajak kerja sama, sudah deh cape, BT, migrain dan sebagainya campur aduk menjadi satu...intinya sih harus sering bersyukur,karena masih dikasih Allah pintu rezeki dan tentunya kesempatan beramal yang tiada batas...meskipun manusiawi sih kadang ada cape, dan bosan,,,

Inget dulu pertama kali buka bimbel, marketingnya hanya dengan menyebar brosur ke sekolah2 terdekat...dan alahamdulillah ada yang nyangkut sekitar 3 orang,jadilah costumer pertama,,,he2,,pada waktu itu bayarannya masih murah banget, anak SD cuma bayar 75 ribu untuk 3x pertemuan dalam seminggu..he2, biasa di awal2 belum PD masang tarif mahal2...kemudian mulailah pada tahu dari mulut ke mulut...pada umumnya anak2 yang deket rumah kebetulan orang tuanya mampu dan keduanya bekerja jadi mereka mau tidak mau menitipkan anaknya mereka ke kita...lucu2 dapet muridnya pada eror2,yang kemampuannya rata2 bisa diitung jari deh...ada yang SMP belum bisa perkalian, kalau disuruh hafalan jelimet banget....anak SD pada rese2 susah nurut ngelawan melulu, pengen dipelintir aja tuh kupingnya kalau bukan anak orang...setelah agak rame, akhirnya saya memutuskan off dari Primagama yang gajinya seuprit itu...mulailah PD buka bimbel sendiri, TERNYATA secara tidak langsung embel2 ex pengajar primagama membawa daya tawar tersendiri...he2 terimakasih PG...karena sejak awal saya masuk PG motivasinya itu, NYURI ILMUNYA...

Satu tahun berjalan...murid2 semakin bertambah, apalagi menjelang UAN, waktu itu pertama kali menangani gerombolan SMP 72. Anaknya pada kompak,termasuk kompak malesnya. Mau tidak mau belajar soal2 tentang UAN termasuk mancari cara cepat, meskipun itu ajaran sesat tapi anak2 sangat menyukainya. Untunglah saat itu di rumah sudah pasang internet yang sangat membantu dalam mencari referensi soal2 UAN..dan angkatan pertama pun berhasil diluluskan...he2..meskipun saya tidak tahu itu murni kemampuan mereka atau ada campur tangan pihak sekolah. Karena sudah menjadi rahasia umum bahwa pihak sekolah banyak menyebar lembar jawaban ketika hari-H tiba...wallohualam, tapi saya selalu menekannkan untuk selalu percaya pada diri sendiri, ikhtiar dan doa dengan sebaik2nya, karena Allah sesuai prasangka hambaNya...saat tahun pertama itu penghasilan dari bimbel hampir 1 jutaan, itu udah seneng banget karena hampir 2x lipat dari penghasilan di PG tanpa harus berjauhan dengan Azra...

Awal tahun kedua sudah ada pelanggan yang setia, yaitu tetangga belakang, mulai sudah berani menaikkan tarif meskipun itu masih amat sangat murah jika dibandingkan dengan bimbel mana pun (secara yang fropesional semacam PG dsb, he2 karena saya mengakui secara fasilitas masih minim ex: bukan ruangan ber-AC dan tanpa modul yang jelas...)mulai sudah bisa membaca pasar...memang untuk di daerah saya yang notaben berekonomi sedang ke bawah uang 150 rb atau 200 rb adalah sangat mahal untuk investasi pendidikan putra-putri mereka. Sistem bayaran per bulan yang meringankan menjadikan si murid bisa setiap saat berhenti les terutama di saat mereka kondisi ekonominya sedang sulit.HE2,,,meskipun sering kepikiran jg kalau ada salah satu murid yang berhenti tiba2...wah2 jangan2 ngga nyaman belajar dengan saya, atau orang tuanya tidak puas karena melihat prestasi belajarnya yang tidak ada perubahan.. biasanya bulan januari ke sana menjelang UAN, pertambahan murid mulai signifikan..pernah sampai menangani 30 orang...seneng juga secara penghasilan bisa mencapai 4-5 juta perbulan, tapi keblinger juga ngajar sendiri dari siang sampai malem..asli CUAPE BANGET!! dan ada rasa bersalah khawatir tidak efektif mengingat jumlah kelas yang terlau maksimal...nah setelah UAN ke sana, sepi lagi...seneng juga sih, secara penghasilan menurun tajam, tapi masin ada yang ngalir dan waktunya nyantai.. Dan alhamdulillah sudah berhasil meluluskan UAN angkatan kedua...pada saat itu ada sekitar 10 orang-an...

Sekarang suadah menginjak usia yang ketiga tahun, ceritanya pengen naikin tarif, tapi khawatir tidak realistis jadinya tidak konsisten alias liha2 plih2 siapa orangnnya,dan memperbaharui niat lagi deh insyaAllah untuk membantu mereka yang semangat belajar tapi tidak bisa menikmati les karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan....alhamdulilah sejak januari 2011 murid yang ada sudah sekitar 21 orang,..sudah mau meluluskan angkatan Uan yang ketiga...dan sudah berani pasang papan pengumuman di depan yang alhamdulillah sangat efektif sebagai sarana pemasaran....

Evalusi pun senantiasa dilakukan...meskipun belum sampai yang revolusioner, alhamdulilah pengalaman selama 2 tahun banyak memberikan pelajaran yang berharga...dari mulai sistem pengajaran, menangani pribadi anak2 yang notabennya selalu unik setiap orangnya,referensi buku dan soal2, maupun cara pemasaran...he2,,,visinya sih berharap menjadi bimbel yang besar semacam Primagama dan bisa punya waralabanya serta saya yang jadi masternya alias big bossnya!! HALAH MIMPI ....;) Tapi memang semuanya harus berawal dari mimpi kan??? ya wess lah mohon doanya saja semoga mimpi saya ini jadi kenyataan...he2...amiin...

No comments:

Post a Comment